KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT, berkat rahmat dan
karuniaNya saya dapat menyusun artikel ini. Tidak lupa saya
berterima kasih kepada orangtua yang telah membesarkan dan mendidik saya
serta kepada guru-guru yang telah membimbing saya,
dan juga kepada teman-teman yang ikut berbagi dan berdiskusi sehingga artikel ini dapat diselesaikan.
Tentunya kritik dan
saran sangat diperlukan untuk menyempurnakan artikel
ini, karena tentu saja masih ada kesalahan yang saya
buat tanpa sengaja. Terima kasih.
Penyusun,
“AGAMA ISLAM”
Islam (Arab:
al-islām, الإسلام dengarkan (bantuan·info): "berserah diri kepada Tuhan") adalah agama yang mengimani satu Tuhan,
yaitu Allah.
Dengan lebih dari satu seperempat miliar orang pengikut di seluruh dunia, menjadikan Islam
sebagai agama terbesar kedua di dunia setelah agama Kristen. Islam memiliki
arti "penyerahan", atau penyerahan diri sepenuhnya kepada Tuhan (Arab:
الله, Allāh).
Pengikut ajaran Islam dikenal dengan sebutan Muslim yang berarti
"seorang yang tunduk kepada Tuhan", atau lebih lengkapnya adalah
Muslimin bagi laki-laki dan Muslimat bagi perempuan. Islam mengajarkan bahwa Allah menurunkan firman-Nya
kepada manusia melalui para nabi dan rasul utusan-Nya, dan
meyakini dengan sungguh-sungguh bahwa Muhammad
adalah nabi dan rasul terakhir yang diutus ke dunia oleh Allah.
Aspek
kebahasaan
Kata
triliteral semitik 'S-L-M'
menurunkan beberapa istilah terpenting dalam pemahaman mengenai keislaman,
yaitu Islam dan Muslim. Kesemuanya berakar dari
kata Salam yang berarti
kedamaian. Kata Islam lebih spesifik lagi didapat dari bahasa Arab
Aslama, yang bermakna
"untuk menerima, menyerah atau tunduk" dan dalam pengertian yang
lebih jauh kepada Tuhan.
Aspek
kemanusiaan
Dengan
demikian, Islam berarti penerimaan dari dan penyerahan diri kepada Tuhan, dan
penganutnya harus menunjukkan ini dengan menyembah-Nya, menuruti perintah-Nya,
dan menghindari politheisme. Perkataan ini memberikan beberapa maksud
dari al-Qur’an.
Dalam beberapa ayat, kualitas Islam sebagai kepercayaan ditegaskan:
"Barangsiapa yang Allah menghendaki akan memberikan kepadanya petunjuk,
niscaya Dia melapangkan dadanya untuk (memeluk agama) Islam..." Ayat lain
menghubungkan Islām dan dīn (lazimnya
diterjemahkan sebagai "agama"): "...Pada hari ini telah
Ku-sempurnakan untukmu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan
telah Ku-ridhai Islam itu jadi agama bagimu." Namun masih ada yang lain
yang menggambarkan Islam itu sebagai perbuatan kembali kepada Tuhan-lebih dari
hanya penyataan pengesahan keimanan.
Kepercayaan
Kepercayaan
dasar Islam dapat ditemukan pada dua kalimah shahādatāin
("dua kalimat persaksian"), yaitu "asyhadu an-laa ilaaha
illallaah, wa asyhadu anna muhammadan rasuulullaah" - yang berarti
"Saya bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah, dan saya bersaksi bahwa
Muhammad saw adalah utusan Allah". Esensinya adalah prinsip keesaan Tuhan dan
pengakuan terhadap kenabian Muhammad. Adapun bila seseorang meyakini dan kemudian
mengucapkan dua kalimat persaksian ini, ia dapat dianggap telah menjadi seorang
muslim dalam status sebagai mualaf (orang yang baru masuk Islam dari kepercayaan lamanya).
Kaum
Muslim percaya bahwa Allah mengutus Muhammad sebagai Nabi
terakhir setelah diutusnya Nabi Isa 6 abad sebelumnya. Agama Islam mempercayai bahwa al-Qur'an
dan Sunnah
(setiap perkataan dan perbuatan Muhammad) sebagai sumber hukum dan peraturan
hidup yang fundamental. Mereka tidak menganggap Muhammad sebagai pengasas agama
baru, melainkan sebagai penerus dan pembaharu kepercayaan monoteistik yang
diturunkan kepada Ibrahim,
Musa, Isa, dan nabi oleh Tuhan yang sama. Islam
menegaskan bahwa agama Yahudi dan Kristen belakangan setelah kepergian para nabinya telah
membelokkan wahyu yang Tuhan berikan kepada nabi-nabi ini dengan mengubah teks
dalam kitab suci, memperkenalkan intepretasi palsu, ataupun kedua-duanya.
Umat
Islam juga meyakini al-Qur'an yang disampaikan oleh Allah kepada Muhammad.
melalui perantara Malaikat Jibril adalah sempurna dan tidak ada
keraguan di dalamnya (Al-Baqarah [2]:2). Di dalam al-Qur'an Allah juga telah
berjanji akan menjaga keotentikan al-Qur'an
hingga akhir zaman.
Adapun
sebagaimana dinyatakan dalam al-Qur'an, umat Islam juga diwajibkan untuk beriman dan
meyakini kebenaran kitab suci dan firman-Nya yang diturunkan sebelum al-Qur'an
(Zabur, Taurat, Injil dan suhuf para
nabi-nabi yang lain) melalui nabi dan rasul terdahulu sebelum Muhammad. Umat
Islam juga percaya bahwa selain al-Qur'an, seluruh firman Allah terdahulu telah
mengalami perubahan oleh manusia. Mengacu pada kalimat di atas, maka umat Islam
meyakini bahwa al-Qur'an adalah satu-satunya kitab Allah yang benar-benar asli
dan sebagai penyempurna kitab-kitab sebelumnya.
Umat
Islam meyakini bahwa agama yang dianut oleh seluruh nabi dan rasul utusan Allah
sejak masa Adam adalah satu agama yang sama dengan (tauhid|satu Tuhan
yang sama), dengan demikian tentu saja Ibrahim juga menganut ketauhidan secara
hanif (murni) yang menjadikannya seorang muslim. Pandangan
ini meletakkan Islam bersama agama Yahudi dan Kristen dalam rumpun agama yang mempercayai Nabi Ibrahim as.
Di dalam al-Qur'an, penganut Yahudi dan Kristen sering direferensikan sebagai Ahli Kitab
atau orang-orang yang diberi kitab.
Lima Rukun
Islam
Islam
memberikan banyak amalan keagamaan. Para penganut umumnya digalakkan untuk
memegang Lima
Rukun Islam, yaitu lima pilar yang menyatukan Muslim sebagai sebuah
komunitas. Tambahan dari Lima Rukun, hukum Islam (syariah)
telah membangun tradisi perintah yang telah menyentuh pada hampir semua aspek
kehidupan dan kemasyarakatan. Tradisi ini meliputi segalanya dari hal praktikal
seperti kehalalan, perbankan, jihad dan zakat.
Isi
dari kelima Rukun Islam itu adalah:
1. Mengucap
dua kalimah
syahadat dan meyakini bahwa tidak ada yang berhak ditaati dan disembah
dengan benar kecuali Allah saja dan meyakini bahwa Muhammad adalah
hamba dan rasul Allah.
2. Mendirikan
salat wajib lima
kali sehari.
4. Membayar
zakat.
5. Menunaikan
ibadah haji bagi
mereka yang mampu
Enam Rukun Iman
Muslim
juga mempercayai Rukun Iman yang terdiri atas 6 perkara yaitu:
1.
Iman kepada Allah
2.
Iman kepada malaikat Allah
3.
Iman kepada Kitab Allāh
(Al-Qur'an,
Injil, Taurat, Zabur dan suhuf)
5.
Iman kepada hari
kiamat
Ajaran Islam
Hampir
semua Muslim tergolong dalam salah satu dari dua mazhab terbesar, yaitu Sunni (85%) dan Syiah (15%).
Permasalahan terjadi akibat perbedaan pandangan tentang siapa yang seharusnya
memimpin kaum Muslim sesudah wafatnya Muhammad. Islam adalah agama predominan
sepanjang Timur Tengah, juga di sebagian besar Afrika
Utara dan Asia.
Komunitas besar juga ditemui di Cina, Semenanjung Balkan di Eropa Timur
dan Rusia.
Terdapat juga sebagian besar komunitas imigran Muslim di
bagian lain dunia, seperti Eropa Barat. Sekitar 20% Muslim tinggal di negara-negara
Arab, 30% di subbenua India dan 15.6% di Indonesia,
negara Muslim terbesar berdasar populasi.
Negara
dengan mayoritas pemeluk Islam Sunni adalah Indonesia, Arab Saudi,
dan Pakistan
sedangkan negara dengan mayoritas Islam Syi'ah adalah Iran dan Irak. Doktrin antara
Sunni dan Syi'ah berbeda pada masalah imamah (kepemimpinan) dan peletakan Ahlul Bait
(keluarga keturunan Muhammad). Namun baik Sunni maupun Syi'ah secara umum
berpandangan sama terhadap rukun Islam dan rukun Iman yang merupakan aspek
fundamental keimanan dalam Islam walaupun dengan terminologi yang berbeda.
Allah SWT
Konsep
Islam teologikal fundamental ialah tauhid, yaitu
kepercayaan tentang keesaan Tuhan. Istilah Arab untuk Tuhan ialah Allāh;
kebanyakan ilmuwan[rujukan?] percaya kata
Allah didapat dari penyingkatan dari kata al- (si) dan ʾilāh'
(dewa, bentuk maskulin), bermaksud "Tuhan" (al-ilāh'),
tetapi yang lain menjejakkan asal usulnya dari bahasa Aram Alāhā. Kata
Allah juga adalah kata yang digunakan oleh orang Kristen (Nasrani) dan Yahudi
Arab sebagai terjemahan dari ho theos dari Perjanjian
Baru dan Septuaginta. Yang pertama dari Lima Rukun Islam, tauhid
dituangkan dalam syahadat (pengakuan), yaitu bersaksi:
“
|
لا إله إلا الله محمد رسول الله Tiada Tuhan selain Allah dan Muhammad adalah utusan Allah |
”
|
Konsep
tauhid ini dituangkan dengan jelas dan sederhana di dalam al-Qur'an pada Surah
Al-Ikhlas yang terjemahannya adalah:
1. Katakanlah:
"Dia-lah Allah (Tuhan), Yang Maha Esa,
2. Allah
adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu,
3. Dia
tiada beranak dan tiada pula diperanakkan,
4. dan
tidak ada seorangpun yang setara dengan Dia."
Nama
"Allah" tidak memiliki bentuk jamak dan tidak diasosiasikan dengan
jenis kelamin tertentu. Dalam Islam sebagaimana disampaikan dalam al-Qur'an
dikatakan:
"(Dia)
Pencipta langit dan bumi. Dia menjadikan bagi kamu dari jenis kamu sendiri
pasangan-pasangan dan dari jenis binatang ternak pasangan- pasangan (pula),
dijadikan-Nya kamu berkembang biak dengan jalan itu. Tidak ada sesuatupun
yang serupa dengan Dia, dan Dia-lah yang Maha Mendengar dan Melihat". (Asy-Syu'ara' [42]:11)
Allah adalah
Nama Tuhan (ilah) dan satu-satunya Tuhan sebagaimana perkenalan-Nya kepada
manusia melalui al-Quran :
"Sesungguhnya
Aku ini adalah Allah, tidak ada Tuhan (yang hak) selain Aku, maka sembahlah Aku
dan dirikanlah salat untuk mengingat Aku". (Ta Ha [20]:14)
Pemakaian
kata Allah secara linguistik mengindikasikan kesatuan. Umat Islam percaya bahwa
Tuhan yang mereka sembah adalah sama dengan Tuhan umat Yahudi dan Nasrani,
dalam hal ini adalah Tuhan Ibrahim. Namun, Islam menolak ajaran Kristen
menyangkut paham Trinitas dimana hal ini dianggap Politeisme.
"Wahai Ahli Kitab,
janganlah kamu melampaui batas dalam agama dan janganlah kamu mengatakan
terhadap Allah kecuali yang benar. Sesungguhnya al-Masih, Isa putra Maryam itu
adalah utusan Allah dan (yang diciptakan dengan kalimat-Nya) yang
disampaikannya kepada Maryam dan (dengan tiupan ) roh dari-Nya. Maka berimanlah
kamu kepada Allah dan rasul-rasul-Nya. Dan janganlah kamu
mengatakan :"Tuhan itu tiga", berhentilah dari ucapan itu. Itu
lebih baik bagi kamu. Sesungguhnya Allah Tuhan yang Maha Esa. Maha suci Allah
dari mempunyai anak, segala yang di langit dan di bumi adalah kepunyaan-Nya.
Cukuplah Allah sebagai Pemelihara".
Dalam
Islam, visualisasi atau penggambaran Tuhan tidak dapat dibenarkan, hal ini
dilarang karena dapat berujung pada pemberhalaan dan justru penghinaan, karena
Tuhan tidak serupa dengan apapun (Asy-Syu'ara' [42]:11). Sebagai gantinya, Islam
menggambarkan Tuhan dalam 99 nama/gelar/julukan Tuhan (asma'ul
husna) yang menggambarkan sifat ketuhanan-Nya sebagaimana terdapat pada al-Qur'an.
Al-Qur'an
Al-Qur'an
adalah kitab suci ummat Islam yang diwahyukan Allah kepada Muhammad
melalui perantaraan Malaikat Jibril. Secara harfiah Qur'an berarti
bacaan. Namun walau terdengar merujuk ke sebuah buku/kitab, ummat Islam merujuk
Al-Qur'an sendiri lebih pada kata-kata atau kalimat di dalamnya, bukan pada
bentuk fisiknya sebagai hasil cetakan.
Umat
Islam percaya bahwa Al-Qur'an disampaikan kepada Muhammad
melalui malaikat Jibril. Penurunannya sendiri terjadi secara bertahap antara
tahun 610 hingga hingga wafatnya beliau 632 M. Walau Al-Qur'an lebih banyak
ditransfer melalui hafalan, namun sebagai tambahan banyak pengikut Islam pada
masa itu yang menuliskannya pada tulang, batu-batu dan dedaunan.
Umat
Islam percaya bahwa Al-Qur'an yang ada saat ini persis sama dengan yang
disampaikan kepada Muhammad, kemudian disampaikan lagi kepada pengikutnya, yang
kemudian menghapalkan dan menulis isi Al Qur'an tersebut. Secara umum para
ulama menyepakati bahwa versi Al-Qur'an yang ada saat ini pertama kali
dikompilasi pada masa kekhalifahan Utsman
bin Affan (khalifah Islam ke-3) yang berkisar antara 650 hingga 656 M. Utsman
bin Affan kemudian mengirimkan duplikat dari versi kompilasi ini ke seluruh
penjuru kekuasaan Islam pada masa itu dan memerintahkan agar semua versi selain
itu dimusnahkan untuk keseragaman.
Al-Qur'an
memiliki 114 surah , dan sejumlah 6.236 ayat (terdapat perbedaan tergantung
cara menghitung). Hampir semua Muslim menghafal setidaknya beberapa bagian dari
keseluruhan Al-Qur'an, mereka yang menghafal keseluruhan Al-Qur'an dikenal
sebagai hafiz
(jamak:huffaz). Pencapaian ini bukanlah sesuatu yang jarang, dipercayai bahwa
saat ini terdapat jutaan penghapal Al-Qur'an diseluruh dunia. Di Indonesia ada
lomba Musabaqah Tilawatil Qur'an yaitu lomba membaca Al-Qur'an dengan tartil
atau baik dan benar. Yang membacakan disebut Qari (pria) atau Qariah (wanita).
Muslim
juga percaya bahwa Al-Qur'an hanya berbahasa
Arab. Hasil terjemahan dari Al-Qur'an ke berbagai bahasa tidak merupakan
Al-Qur'an itu sendiri. Oleh karena itu terjemahan hanya memiliki kedudukan
sebagai komentar terhadap Al-Qur'an ataupun bentuk usaha untuk mencari makna
Al-Qur'an, tetapi bukan Al-Qur'an itu sendiri.
Nabi Muhammad
S.A.W
Muhammad (570-632 M) adalah nabi terakhir dalam
ajaran Islam dimana mengakui kenabiannya merupakan salah satu syarat untuk
dapat disebut sebagai seorang muslim (lihat syahadat). Dalam Islam Muhammad tidak diposisikan sebagai
seorang pembawa ajaran baru, melainkan merupakan penutup dari rangkaian
nabi-nabi yang diturunkan sebelumnya.
Terlepas
dari tingginya statusnya sebagai seorang Nabi, Muhammad dalam pandangan Islam
adalah seorang manusia biasa. Namun setiap perkataan dan perilaku dalam
kehidupannya dipercayai merupakan bentuk ideal dari seorang muslim. Oleh karena
itu dalam Islam dikenal istilah hadits yakni kumpulan perkataan (sabda), perbuatan, ketetapan
maupun persetujuan Muhammad. Hadits adalah teks utama (sumber hukum) kedua
Islam setelah Al Qur'an.
Sejarah
1.
Masa sebelum kedatangan Islam
Jazirah
Arab sebelum kedatangan agama Islam merupakan sebuah kawasan perlintasan
perdagangan dalam Jalan Sutera yang
menghubungkan antara Indo Eropa dengan kawasan Asia di timur.
Kebanyakan orang Arab merupakan penyembah berhala dan ada sebagian yang
merupakan pengikut agama-agama Kristen dan Yahudi. Mekkah adalah tempat yang suci bagi bangsa Arab ketika itu,
karena di sana terdapat berhala-berhala agama mereka, telaga Zamzam, dan yang terpenting
adalah Ka'bah.
Masyarakat ini disebut pula Jahiliyah atau dalam artian lain bodoh. Bodoh disini bukan
dalam intelegensianya namun dalam pemikiran moral. Warga Quraisy terkenal
dengan masyarakat yang suka berpuisi. Mereka menjadikan puisi sebagai salah
satu hiburan disaat berkumpul di tempat-tempat ramai.
2. Masa awal
Islam bermula pada
tahun 611 ketika wahyu
pertama diturunkan kepada rasul yang terakhir yaitu Muhammad bin Abdullah di
Gua Hira', Arab
Saudi.
Muhammad dilahirkan di Mekkah pada tanggal
12 Rabiul Awal
Tahun
Gajah (571 masehi). Ia dilahirkan di tengah-tengah suku Quraish pada
zaman jahiliyah,
dalam kehidupan suku-suku padang pasir yang suka berperang dan menyembah berhala. Muhammad
dilahirkan dalam keadaan yatim, sebab ayahnya Abdullah wafat
ketika ia masih berada di dalam kandungan. Pada saat usianya masih 6 tahun,
ibunya Aminah
meninggal dunia. Sepeninggalan ibunya, Muhammad dibesarkan oleh kakeknya Abdul
Muthalib dan dilanjutkan oleh pamannya yaitu Abu Talib.
Muhammad kemudian menikah dengan seorang janda bernama Siti
Khadijah dan menjalani kehidupan secara sederhana.
Ketika Muhammad berusia 40 tahun, ia
mulai mendapatkan wahyu yang disampaikan Malaikat Jibril, dan
sesudahnya selama beberapa waktu mulai mengajarkan ajaran Islam secara tertutup
kepada para sahabatnya. Setelah tiga tahun menyebarkan Islam secara
sembunyi-sembunyi, ia akhirnya menyampaikan ajaran Islam secara terbuka kepada
seluruh penduduk Mekkah, yang mana sebagian menerima dan sebagian lainnya
menentangnya.
Pada tahun 622 Masehi, Muhammad dan
pengikutnya berpindah ke Madinah. Peristiwa ini disebut Hijrah, peristiwa
itu menjadi dasar acuan permulaan perhitungan kalender
Islam. Di Madinah, Muhammad dapat menyatukan orang-orang anshar (kaum
muslimin dari Madinah) dan muhajirin (kaum muslimin dari Mekkah), sehingga umat Islam
semakin menguat. Dalam setiap peperangan yang dilakukan melawan orang-orang
kafir, umat Islam selalu mendapatkan kemenangan. Dalam fase awal ini, tak
terhindarkan terjadinya perang antara Mekkah dan Madinah.
Keunggulan diplomasi nabi Muhammad pada
saat perjanjian Hudaibiyah, menyebabkan umat Islam
memasuki fase yang sangat menentukan. Banyak penduduk Mekkah yang sebelumnya
menjadi musuh kemudian berbalik memeluk Islam, sehingga ketika penaklukan kota
Mekkah oleh umat Islam tidak terjadi pertumpahan darah. Ketika Muhammad wafat,
hampir seluruh Jazirah Arab telah memeluk agama Islam.
3. Khalifah Rasyidin
Khalifah Rasyidin
atau Khulafaur Rasyidin memilki arti pemimpin yang diberi petunjuk, diawali
dengan kepemimpinan Abu Bakar, dan dilanjutkan oleh kepemimpinan Umar
bin Khattab, Utsman bin Affan dan Ali bin Abu Thalib. Pada masa ini umat Islam
mencapai kestabilan politik dan ekonomi. Abu Bakar memperkuat dasar-dasar
kenegaraan umat Islam dan mengatasi pemberontakan beberapa suku-suku Arab yang
terjadi setelah meninggalnya Muhammad. Umar bin Khattab, Utsman bin Affan dan
Ali bin Abu Thalib berhasil memimpin balatentara dan kaum Muslimin pada umumnya
untuk mendakwahkan Islam, terutama ke Syam, Mesir, dan Irak. Dengan takluknya
negeri-negeri tersebut, banyak harta rampasan perang dan wilayah kekuasaan yang
dapat diraih oleh umat Islam.
4. Masa kekhalifahan selanjutnya
Setelah periode Khalifah Rasyidin,
kepemimpinan umat Islam berganti dari tangan ke tangan dengan pemimpinnya yang
juga disebut "khalifah", atau kadang-kadang disebut "amirul
mukminin", "sultan", dan sebagainya. Pada periode ini khalifah
tidak lagi ditentukan berdasarkan orang yang terbaik di kalangan umat Islam,
melainkan secara turun-temurun dalam satu dinasti (bahasa Arab: bani)
sehingga banyak yang menyamakannya dengan kerajaan;
misalnya kekhalifahan Bani Umayyah, Bani
Abbasiyyah, hingga Bani Utsmaniyyah yang kesemuanya diwariskan
berdasarkan keturunan.
Besarnya kekuasaan kekhalifahan Islam telah
menjadikannya salah satu kekuatan politik yang terkuat dan terbesar di dunia
pada saat itu. Timbulnya tempat-tempat pembelajaran ilmu-ilmu agama, filsafat,
sains, dan tata bahasa Arab di berbagai wilayah dunia Islam telah mewujudkan
satu kontinuitas kebudayaan Islam yang agung. Banyak ahli-ahli ilmu pengetahuan
bermunculan dari berbagai negeri-negeri Islam, terutamanya pada zaman keemasan Islam
sekitar abad ke-7 sampai abad ke-13 masehi.
Luasnya wilayah penyebaran agama Islam
dan terpecahnya kekuasaan kekhalifahan yang sudah dimulai sejak abad ke-8,
menyebabkan munculnya berbagai otoritas-otoritas kekuasaan terpisah yang
berbentuk "kesultanan"; misalnya Kesultanan Safawi, Kesultanan
Turki Seljuk, Kesultanan Mughal, Kesultanan Samudera Pasai dan Kesultanan
Malaka, yang telah menjadi kesultanan-kesultanan yang memiliki kekuasaan
yang kuat dan terkenal di dunia. Meskipun memiliki kekuasaan terpisah,
kesultanan-kesultanan tersebut secara nominal masih menghormati dan menganggap
diri mereka bagian dari kekhalifahan Islam.
Pada kurun ke-18 dan ke-19 masehi,
banyak kawasan-kawasan Islam jatuh ke tangan penjajah Eropa. Kesultanan
Utsmaniyyah (Kerajaan Ottoman) yang secara nominal dianggap sebagai
kekhalifahan Islam terakhir, akhirnya tumbang selepas Perang
Dunia I. Kerajaan ottoman pada saat itu dipimpin oleh Sultan Muhammad V.
Karena dianggap kurang tegas oleh kaum pemuda Turki yang di pimpin
oleh mustafa kemal pasha
atau kemal attaturk, sistem kerajaan dirombak dan diganti menjadi republik.
Demografi
Saat
ini diperkirakan terdapat antara 1.250 juta hingga 1,4 miliar umat Muslim yang
tersebar di seluruh dunia. Dari jumlah tersebut sekitar 18% hidup di
negara-negara Arab, 20% di Afrika, 20% di Asia
Tenggara, 30% di Asia Selatan yakni Pakistan, India dan Bangladesh.
Populasi Muslim terbesar dalam satu negara dapat dijumpai di Indonesia.
Populasi Muslim juga dapat ditemukan dalam jumlah yang signifikan di Republik Rakyat Cina, Amerika
Serikat, Eropa,
Asia
Tengah, dan Rusia.
Pertumbuhan
Muslim sendiri diyakini mencapai 2,9% per tahun, sementara pertumbuhan penduduk
dunia hanya mencapai 2,3%. Besaran ini menjadikan Islam sebagai agama dengan
pertumbuhan pemeluk yang tergolong cepat di dunia.. Beberapa pendapat
menghubungkan pertumbuhan ini dengan tingginya angka kelahiran di banyak negara
Islam (enam dari sepuluh negara di dunia dengan angka kelahiran tertinggi di
dunia adalah negara dengan mayoritas Muslim. Namun belum lama ini, sebuah studi
demografi telah menyatakan bahwa angka kelahiran negara Muslim menurun hingga
ke tingkat negara Barat.
Tempat ibadah
Rumah
ibadat umat Muslim disebut masjid atau mesjid.
Ibadah yang biasa dilakukan di Masjid antara lain salat
berjama'ah, ceramah agama, perayaan hari besar, diskusi agama, belajar mengaji (membaca Al-Qur'an)
dan lain sebagainya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan berkomentar asalkan dengan bahasa yang sopan..ok??