Jumat, 17 Januari 2014

Makalah Faktor Demografi dan Ekologi dalam Masyarakat



BAB I
PENDAHULUAN


A.   Latar Belakang
Peradaban manusia telah sampai pada era modern yang memunculkan berbagaiefek –efek dari berbagai kegiatan yang dilakukan. Puncak perubahan secara signifikanterjadi pada era millennium sekitar tahun 2000an atau abad21. Saat itu teknologi sangatcepat berubah dan menghasilkan terobosan untuk mengefisiensikan kerja dan memudahkankita dalam melakukan kegiatan sehari -hari. Perubahan yang terjadi bukan hanya pada sisimanusia sebagai penguasa alam dewasa ini. Perubahan juga terjadi pada alam danlingkungan kita. Entah itu memang karena ulah manusia atau alam berubah dengansendirinya. Seperti yang sudah diketahui, alam memang berubah dengan sendirinya danalam dapat menghancurkan atau memperbaiki dirinya sendiri. Dua aspek perubahan yangterjadi di dunia ini telah memunculkan banyak efek-efek dalam kehidupan kita. Entah itu positif atau negatif. Efek positif yang dapat terjadi dari perubahan perabadan manusiamelalui teknologinya adalah seperti efisiensi kerja, penghematan dan pengefektifan kerja,informasi kian mudah di dapat melalui duniamaya, komunikasi lancer dan tanpa batas,transportasi makin cepat dengan banyak pilihan dari mulai transportasi bawah tanah, darat,laut dan udara, ekspor impor semakin mudah dengan adanya perdagangan bebas,kehidupan social makin maju dengan berbagai pengaruh, pendidikan makin tinggi danmanusia makin pintar serta aspek-aspek lainnya. Sementara efek negative yang dapatditimbulkan adalah masalah kesenjangan sosial, kemiskinan dan kriminalitas, pergaulan bebas, pembangunan tidak merata, penyalahgunaan fasilitas, pencemaran dari kegiatanindustri, konsumtif dan hedonis,serta hal-hal lainnya

B.   Rumusan Masalah
1.    Apa pengertian masyarakat?
2.    Apa pengertian demografi dan seperti apa faktor-faktor demografi dalam masyarakat?
3.    Apa pengertian ekologi dan seperti apa faktor-faktor ekologii dalam masyarakat?

C.   Tujuan
1.    Untuk mengetahui pengertian masyarakat.
2.    Untuk memahami pengertian dan faktor demografi dalam masyarakat.
3.    Untuk memahami pengertian dan faktor ekologi dalam masyarakat.





BAB II
PEMBAHASAN


A.   Pengertian Masyarakat.
Istilah Masyarakat berasal dari akar kata Arab “syaraka” yang berarti ikut serta, berpartisipasi. Dalam bahasa inggris dipakai istilah society yang berasal dari kata Latin socius, yang berarti kawan.
Ada beberapa para ahli yang memberikan definisi tentang masyarakat, antara lain sebagai berikut:
·           Koentjaraningrat menyatakan masyarakat adalah kesatuan hidup manusiav yang berinteraksi menurut suatu sistem adat istiadat tertentu yang bersifat kontinu, dan yang terikat oleh suatu rasa identitas bersama.
·           Selo Soemardjan mengatakan bahwa masyarakat adalah orang-orang yang hidup bersama, yang menghasilkan kebudayaan.v
·           J.L Gillin dan J.P Gillin mengatakan bahwa masyarakat adalah kelompokv manusia yang terbesar dan mempunyai kebiasaan, tradisi, sikap, dan perasaan persatuan yang sama.
·           Ralph Linton menyebutkan bahwa masyarakat adalah setiap kelompokv manusia yang telah hidup dan bekerja sama cukup lama sehingga mereka dapat mengatur diri sendiri dan menganggap diri mereka sebagai suatu kesatuan sosial dengan batas-batas yang dirumuskan dengan jelas.
·           Emile Durkheim berpendapat bahwa masyarakat adalah suatu sisitem yangv dibentuk dari hubungan antar anggota sehingga menampilkan suatu realitas tertentu yang mempunyai ciri-cirinya sendiri.
·           M.J Herskovits mengemukakan bahwa masyarakat adalah kelompok individuv yang diorganisasi dan mengikuti satu cara hidup tertentu.
·           Mac Iver dan Page mengatakan bahwa masyarakat adalah suatu sistem dariv kebiasaan dan tata cara, dari wewenang dan kerja sama antara berbagai kelompok dan penggolongan, dari pengawasan tingkah laku serta kebebasan manusia. Keseluruhan yang selalu berubah disebut masyarakat. Masyarakat merupakan jalinan hubungan sosial dan masyarakat selalu berubah.

Dari lahir sampai mati manusia hidup sebagai anggota masyarakat. Hidup dalam masyarakat berarti adanya interaksi sosial dengan orang-orang di sekitar dan dengan demikian mengalami pengaruh dan mempengaruhi orang lain. Interaksi manusia sangat utama dalam tiap masyarakat.
Manusia adalah mahluk sosial. Ia hidup dalam hubunganya dengan orang lain dan hidupnya bergantung pada orang lain. Karena itu manusia tak mungkin hidup layak diluar masyarakat.
Masyarakat sangat luas dan dapat meliputi seluruh umat manusia, masyarakat terdiri dari berbagai kelompok yang besar maupun kecil bergantung pada jumlah anggotanya. Dua orang atau lebih dapat merupakan kelompok. Tiap oarang menjadi anggota kaluarga yang terdiri atas ibu, ayah dan anak. Sedangkan keluarga besar mencakup juga paman, kakek, cucu, dsb atau pada orang batak mencakup semarga.
Tiap anak diatas usia 6 tahun termasuk kelompok murid atau kelompok yang kecil lainya, apabila anak tersebut sudah besar maka ia akan menjadi anggota kelompok yang lebih besar lagi, dan itu merupakan pengaruh dari keadaan lingkungannya.
Dalam pengelompokan sering dibedakan menjadi kelompok primer dan kelompok sekunder.
Adapun kelompok primer adalah kelompok pertama dimana seseorang akanv memulai interaksidenganorang lain yaitu keluarga, kelompok sepermainan, dan lingkungan keluarga. Dalam kelompok primer terdapat hubungan tattap muka langsung dalam suasana akrab, dalam kelompok ini ia mempelajari kebiasaan yang fundamental seperti bahasa, soal baik buruk, kemampuan untuk mengurus diri sendiri, kerja sama dan bersaing, disiplin, dsb. Kelompok primer juga sering disebut Gemeinschaft.
Kelompok sekunder dibentuk dengan sengaja atas pertimbangan tertentuv berdasarkan kebutuhan tertentu seperti perkumpulan profesi, organisasi agama, partai politik, anggotanya mungkin tak pernah saling bertemu, dan kelompok sekunder ini dapat hidup lama melampau suatu generasi yang sering disebut Gesellscaft.
Penggolongan lain terutama berdasarkan funginya ialah kelompok” orang dalam” atau (in-group) dan kelompok ” orang luar” atau (out-group). Kelompok orang dalam yang terdapat dalam kelompok primer maupun sekunder adalah kelompok yang terhadap siapa kita merasa solider, setia, akrab, bersahabat, rapat, merasa bersatu, seperasaan, sepikiran, seperbuatan dengan mereka. Dan kita mampu memperhatikan, melindungi dan berkorban untuk mereka, serta kita merasa senang, saling memahami, penuh cinta dan simpati.
Sedangkan terrhadap kelompok luar justru berbalik dengan kelompok orang dalam, kita dapat merasa tidak senang, timbul rasa benci, menganggapnya sebagai saingan, lawan, dan ancaman. Prasangka biasanya ditujukann terhadap kelompok ini. Kita merasa bahwa kelompok kita lebih baik dari pada kelompok orang lain. Bangsa kita, agama kita, sekolah kita dirasa melebihi yang lain. Namun tidak selalu timbul rasa antipati terhadap setiap kelompok orang luar lainya. Banyak yang tidak kita acuhkan selama tidak kita anggap sebagai ancaman terhadap harga diri kita.

B.   Pengertian-pengertian Demografi
1.    Dari bahasa Yunani : demos = rakyat; graphoo = penulisan
Ilmu yang menuliskan proses perubahan penduduk suatu Negara atau wilayah dalam suatu jangka waktu tertentu berdasarkan analisa statistic dari angka – angka kelahiran, kematian, perpindahan serta mobilitas penduduk lainnya.
2.    Ilmu yg mempelajari tentang besar, komposisi, distribusi, dan perubahan penduduk. [Donald J. Bogue, 1885]
3.    Ilmu yg mempelajari jumlah, sebaran teritorial, dan komposisi penduduk; serta perubahan penduduk karena fertilitas, mortalitas, migrasi, dan mobilitas social.
[ Philip M. Hauser dan Duddley Duncan].
4.    Ilmu yg mempelajari struktur dan proses penduduk di suatu wilayah.
5.    Ilmu yang mempelajari tentang masyarakat dan kehidupan sosialnya.
6.    Demografi adalah ilmu yg mendalami masalah kependudukan, yaitu yg berkenaan dgn susunan, jumlah dan perkembangan penduduk, atau lebih singkatnya, dinamika penduduk. Orang yg mempelajari demografi biasanya akan bekerja di badan statistik yg menghitung jumlah penduduk, tingkat kelahiran penduduk, dan tingkat kematian penduduk dalam suatu lingkup daerah/negara.
7.    demografi adalah cabang ilmu geografi yang mempelajari tentang kependudukan.
8.    Demografi adalah ilmu yang mempelajari susunan, jumlah, dan perkembangan penduduk.
9.    Demografi adalah ilmu yang mempelajari dinamika kependudukan manusia. Meliputi di dalamnya ukuran, struktur, dan distribusi penduduk, serta bagaimana jumlah penduduk berubah setiap waktu akibat kelahiran, kematian, migrasi, serta penuaan. Analisis kependudukan dapat merujuk masyarakat secara keseluruhan atau kelompok tertentu yang didasarkan kriteria seperti pendidikan, kewarganegaraan, agama, atau etnisitas tertentu.
10.  Ilmu yg mempelajari tentang penyusuaian penduduk dan letak tempat wilayah penduduk di suatu daerah.
11.  Demografi adalah salah satu disiplin ilmu. Bidang kajiannya adalah struktur (susunan) populasi manusia atau kependudukan di lingkup wilayah tertentu dan dalam periode tertentu pula. Studi demografi akan mengkaji sebab dan akibat perubahan struktur kependudukan termasuk peningkatan atau pengurangan jumlah penduduk yang disebabkan tingkat kelahiran, tingkat kematian, dan proses perpindahan (migrasi) penduduk.

Faktor Demografi Dalam Masyarakat
Dalam kurun waktu sepuluh tahun terakhir ini, beberapa fenomena menarik dapat kita amati baik di bidang sosial, ekonomi, budaya maupun politik. Dari fenomena yang ada itu, perlu di amati bahwa perubahan yang terjadi pada bidang-bidang tersebut mempunyai implikasi kebijakan bagi aktifitas dunia bisnis. Sebagai contoh, keberhasilan pemerintah Indonesia dalam mengendalikan jumlah penduduk melalui program keluarga berencana, dalam banyak hal sangat mempengaruhi pola kegiatan masyarakat tidak hanya terbatas pada bidang ekonomi saja, tapi juga pada bisang-bidang lainnya yang terkait.
Analisis lingkungan eksternal mencakup pemahaman berbagai faktor di luar perusahaan yang mengarah pada munculnya kesempatan bisnis (Opportunities) atau bahkan ancaman (Threats) bagi perusahaan. di dalam analisis lingkungan ekstern juga berupaya untuk memilah permasalahan global yang dihadapi perusahaan kedalam bentuk yang lebih rinci untuk menemukan bentuk, fungsi, dan keterkaitan antar bagian. bagi pengembangan strategi pemasaran, analisis ini dibutuhkan tidak hanya terbatas pada rincian analisis kesempatan dan ancaman saja, tetapi juga untuk menentukan darimana dan untuk apa hasil analisis itu digunakan. Dengan kata lain, manajer pemasaran membutuhkan diagnosis lebih lanjut atas hasil analisis lingkungan eksternal.
Faktor demografi adalah salah satu dari sekian banyak faktor eksternal dari lingkungan pemasaran. Tren Demografi yang terbentuk sangat andal digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan jangka pendek dan menengah. Ada masalah bagi perusahaan yang tiba-tiba terkejut karena perkembangan demografi. kekuatan demografi utama yang selalu dipantau Marketer adalah populasi, Karena orang membentuk pasar. Para marketer benar-benar tertarik pada besarnya jumlah penduduk dan angka pertumbuhan penduduk di kota, bauran umur populasi, etnis dan pasar lain, kelompok pendidikan, pola rumah tangga, pergeseran geografis dan populasi.
Demografi merupakan istilah yang berasal dari dua kata Yunani, yaitu demos yang berarti rakyat atau penduduk dan graphein yang berarti menggambar atau menulis. Oleh karena itu, demografi dapat diartikan sebagai tulisan atau gambaran tentang penduduk , terutama tentang kelahiran, perkawinan, kematian dan migrasi. Demografi meliputi studi ilmiah tentang jumlah, persebaran geografis, komposisi penduduk, serta bagaimana faktor faktor ini berubah dari waktu kewaktu. Istilah ini pertama kali dikemukakan oleh Archille Guillard pada tahun 1855 dalam karyanya yang berjudul “elements de statistique humaine, ou demographie comparree” atau elements of human statistics or comparative demography (dalam Iskandar,1994).
Pengertian tentang demografi berkembang dengan seiring dengan perkembangan keadaan penduduk serta penggunaan statistic kependudukan pada zamannya. Berikut beberapa contoh tentang perkembangan definisi demografi :
·           Johan Sussmilch (1762, dalam Iskandar ,1994) berpendapat bahwa demografi adalah ilmu yang mempelajari hukum tuhan yang berhubungan dengan perubahan-perubahan pada umat manusia yang terlibat dari jumlah kelahiran, kematian, dan pertumbuhannya.
·           Achille Guillard (1855) memberikan definisi demografi sebagai ilmu yang mempelajari segala sesuatu dari keadaan dan sikap manusia yang dapat diukur ,yaitu meliputi perubahan secara umum, fisiknya, peradabannya, intelektualitasnya, dan kondisi moralnya (lihat juga Iskandar, 1994).
·           David v. Glass(1953) menekankan bahwa demografi terbatas pada studi penduduk sebagai akibat pengaruh dari proses demografi ,yaitu fertilitas,mortalitas,dan migrasi.
·           United Nations(1958) dan International Union for the Scientific Study of Population/IUSSP (1982) mendefinisikan demografi sebagai studi ilmiah masalah penduduk yang berkaitan dengan jumlah, struktur, serta pertumbuhannya
·           Philip m. Hauser dan Otis Dudley Duncan(1959) berpendapat bahwa demografi merupakan ilmu yang mempelajari jumlah, persebaran territorial, komposisi penduduk, serta perubahannya dan sebab-sebab perubahan tersebut.
·           Donald j. Bougue(1969) mendefinisikan demografi sebagai ilmu yang mempelajari secara statistik dsan matematik jumlah,komposisi,distribusi penduduk,dan perubahan- perubahannya sebagai akibat bekerjanya komponen-komponen pertumbuhan penduduk, yaitu kelahiran (fertilitas), kematian(mortalitas), perkawinan, migrasi, dan mobilitas social.
·           George w. Brclay(1970) mendefinisikan demografi sebagai ilmu yang memberikan gambaran secara statistik tentang penduduk. Demografi mempelajari perilaku penduduk secara menyeluruh bukan perorangan. Dengan definisi-definisi diatas, dapat disimpulkan bahwa ilmu demografi merupakan suatu ilmu untuk mempelajari perubahan-perubahan kependudukan dengan memanfaatkan data dan statistik dari data penduduk terutama mengenai perubahan jumlah, persebaran pada kommponen-komponen utama pertumbuhan penduduk, yaitu = fertilitas, mortalitas, migrasi, yang pada gilirannya menyebabkan perubahan pada jumlah, struktur, dan persebaran penduduk.
·           Secara singkat , ilmu demografi sangat bermanfaat untuk :
·           Mempelajari kuantitas, komposisi, dan distribusi penduduk dalam suatu daerah tertentu serta perubahan-perubahannya.
·           Menjelaskan pertumbuhan masa lampau dan mengestimasi pertumbbuhan penduduk pada masa datang.
·           Mengembangkan hubungan sebab akibat antaraperkembangan penduduk dan bermacam- macam aspek pembangunan sosial, ekonomi, budaya, politik, lingkungan, dan keamanan.
·           Mempelajari dan mengantisipasi kemungkinan-kemungkinan konsekuensi pertumbuhan penduduk pada masa mendatang.

C.   Pengertian Ekologi.
Secara harfiah, ekologi mengakar pada dua kata dari bahasa Yunani yakni Oikos dan juga Logos. Oikos berarti rumah atau tempat untuk hidup. Kemudian Logos adalah ilmu. Jadi, bisa disimpulkan bahwa pengertian ekologi secara sederhana adalah ilmu yang mempelajari mahluk hidup di dalam rumahnya, atau bisa juga dikatakan bahwa ekologi adalah ilmu mengenai rumah tangga mahluk hidup. Sebagian ilmuan juga menyepakati bahwa pengertian ekologi tak lain adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari hubungan antara organisme dengan lingkungannya. Lebih spesifik lagi, pengertian ekologi bagi sebagian orang adalah ilmu yang bmencoba untuk memahami dan mempelajari hubungan antara binatang, tumbuhan, manusia dan juga lingkungannya, bagaimana mereka hidup, dimana mereka hidup, juga mengapa mereka berada di lingkungan tersebut.
Pengertian ekologi ini memang beragam, namun jika dicermati, kita bisa menarik kesimpulan bahwa inti dati ilmu ini adalah abiotik dan juga biotik. Abiotok adalah segala sesuatu yang tak hidup sementara biotok merujuk pada organisme-organisme makhluk hidup. Lebih jauh lagi, secara detil disebutkan bahwa ekoligi sebenarnya sebuah area belajar dimana pokok kajiannya adalah struktur juga fungsi ekosistem atau alam termasuk manusia di dalamnya. Ekologi adalah ilmu yang sangat dasar dan tidak menekankan pada praktek.

Faktor Ekologi Dalam Masyarakat
Menurut Bengoa (dikutip oleh jelliffe, 1966), malnutrisi merupakan masalah ekologi sebagai hasil yang saling mempengaruhi (multiple overlapping) dan interaksi beberapa faktor fisik, biologi dan lingkungan budaya. Jadi jumlah makanan dan zat-zat gizi yang tersedia bergantung pada keadaan lingkungan seperti iklim, tanah, irigasi, penyimpanan, transportasi dan tingkat ekonomi dari penduduk. Di samping itu, budaya juga berpengaruh seperti kebiasaan memasak, prioritas makanan dalam keluarga, distribusi dan pantangan maka bagi golongan rawan gizi. Dengan menyadari hal tersebut diatas, dipandang sangat penting untuk melakukan pengukuran ekologi yang dapat menyebabkan malnutrisi di masyarakat sebagai dasar untuk melakukan program intervensi (schrimshaw, 1964).
Secara rasional, program yang bersifat preventif sebaiknya diarahkan pada semua faktor yang terlibat dalam kesehatan masyarakat disuatu daerah tertentu. Menurut jellife (1966), faktor ekologi yang berhubungan dengan penyebab malnutrisi dibagi dalam enam kelompok, yaitu keadaan infeksi, konsumsi makanan, pengaruh budaya, sosial ekonomi, produksi pangan, serta kesehatan dan pendidikan.

Keadaan Infeksi
Scrimshow et.al, (1959) menyatakan bahwa ada hubungan yang sangat erat antara infeksi (bakteri, virus dan parasit) dengan malnutrisi. Mereka menekankan interaksi yang sinergis antara malnutrisi dengan penyakit infeksi, dan juga infeksi akan mempengaruhi status gizi dan mempercepat malnutrisi.
Mekanisme patologisnya dapat bermacam-macam, baik secara sendiri-sendiri maupun bersamaan, yaitu:
1.         Penurunan asupan gizi akibat kurangnya nafsu makan, menurunnya absorbsi dan kebiasaan mengurangi makan pada saat sakit.
2.         Peningkatan kehilangan cairan/zat gizi akibat penaykit diare, mual/muntah dan pendarahan  yang terus menerus.
3.         Meningkatnya kebutuhan, baik dari peningkatan kebuthan akibat sakit (human host) dan parasit yang terdapat dalam tubuh.

Konsumsi Makanan
Pengukuran konsumsi makanan sangat penting untuk mengetahui kenyataan apa yang dimakan oleh masyarakat dan hal ini dapat berguna untuk mengatur status gizi dan menemukan faktor diet yang dapat menyebabkan malnutrisi. Konsumsi makanan secara rinci terlihat pada bab 4 terdahulu.

Pengaruh Budaya
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pengaruh budaya antara lain sikap terhadap makanan, penyebab penyakit, kelahiran anak, dan produksi pangan. Dalam hal sikap terhadap makanan, masih banyak terdapat pantangan, tahyul, tabu dalam masyarakat yang menyebabkan konsumsi makanan menjadi rendah. Konsumsi makanan yang rendah juga disebabkan oleh adanya penyakit, terutama penyakit infeksi saluran pencernaan. Disamping itu jarak kelahiran anak yang terlalu dekat dan jumlah anak yang terlalu banyak akan mempengaruhi asupan zat gizi dalam keluarga. Konsumsi zat gizi keluarga yang rendah, juga dipengaruhi oleh produksi pangan. Rendahnya produksi pangan disebabkan karena para petani masih menggunakan teknologi yang bersifat tradisional.

Faktor Sosial Ekonomi
1.    Data sosial
Data sosial yang diperlukan adalah:
1.    Keadaan penduduk disuatu masyarakat (jumlah, umur, distribusi, seks dan geografis)
2.    Keadaan keluarga (besarnya, hubungan, jarak kelahiran)
3.    Pendidikan
   Tingkat pendidikan ibu/bapak.
-    Keberadaan buku-buku.
-    Usia anak sekolah.
4.    Perumahan (tipe, lantai, atap, dinding, listrik, ventilasi, perabotan, jumalah kamar, pemilikan dan lain-lain)
5.    Dapur (bangunan, lokasi, kompor, bahan bakar, alat masak, pembuangan sampah)
6.    Penyimpanan makanan (ukuran, isi, penutup serangga)
7.    Air (sumber, jarak dari rumah)
8.    Kakus (tipe jika ada, keadaanya)
2.    Data ekonomi
Data ekonomi meliputi:
1.        Pekerjaan (pekerjaan umum, misalnya pekerjaan pertanian dan pekerjaan tambahan, misalnya pekerjaan musiman)
2.        Pendapatan keluarga (gaji, industri rumah tangga, pertanian pangan/non pangan, utang)
3.        Kekayaan yang terlihat seperti tanah, jumlah ternak, perahu, mesin jahit, kendaraan, radio, TV dan lain-lain.
4.        Pengeluaran/anggaran (pengeluaran untuk makan, pakaian, menyewa, minyak/bahan bakar, listrik, pendidikan, transportasi, rekreasi, hadiah/persembahan)
5.        Harga makanan yang tergantung pada pasar dan variasi musiman.

Produksi Pangan
Data yang relevan untuk produksi pangan adalah :
1.        Penyediaan makanan keluarga (produksi sendiri, membeli, barter, dll).
2.        Sistem pertanian (alat pertanian, irigasi, pembuangan air, pupuk, pengontrolan serangga dan penyuluhan pertanian).
3.        Tanah (kepemilikan tanah, luas per keluarga, kecocokan tanah, tanah yang digunakan, jumlah tenaga kerja).
4.        Peternakan dan periklanan (jumlah ternak seperti kambing, bebek, dll) dan alat penangkap ikan, dll.
5.        Keuangan (modal yang tersedia dan fasilitas untuk kredit).

Pelayanan Kesehatan dan Pendidikan
Walaupun pelayanan kesehatan dan pendidikan tidak merupakanfaktor ekologi, tetapi informasi ini sangat berguna untuk meningkatkan pelayanan. Beberapa data penting tentang pelayanan kesehatan/pendidikan adalah:
1.         Rumah sakit dan pusat kesehatan (puskesmas), jumlah rumah sakit, jumlah tempat tidur, pasien, staf dan lain-lain.
2.         Fasilitas dan pendidikan, yang meliputi anak sekolah (jumlah, pendidikan gizi/kurikulum dll). Remaja yang meliputi organisasi karang taruna dan organisasi lainya. Orang dewasa, yang meliputi buta huruf. Media masa seperti radio, televisi dan lain-lain.

Pengukuran faktor ekologi sangat kompleks. Hal ini tergantung pada tipe dan jumlah staf, waktu yang tersedia dan tujuan survei. Yang penting adalah data yang dikumpulkan dapat menggambarkan situasi sekarang dan berguna untuk pengembangan program. Meskipun demikian untuk mendapatkan gambaran prevalensi malnutrisi secara langsung, dapat dilakukan dengan metode klinis dan antropometri.
Tabel 1. Jenis data yang sering digunakan dalam mengidentifikasi faktor ekologi secara cepat. (sumber: jellife DB, 1989. Community nutritional assessment. Oxford university press hlm. 150).

Jenis data
Keterangan
1. Ukuran keluarga
Jumlah, hubungan, umur, seks, jarak kelahiran
2. Pekerjaan
Utama dan tambahan
3. Pendidikan
Remaja yang tidak buta/buta huruf, keberadaan buku, jumlah anak-anak di sekolah
4. Rumah
Tipe dan konstruksi (atap, dinding, lantai) jumlah kamar.
5. Ekonomi
Alat rumah tangga, pakaian, radio/TV, alat transportasi (motor, sepeda).
6. Dapur
Kompor, bahan bakar, alat masak
7. Pola pemberian makan
Menu, pantangan, menyusui, prestise makanan.
8. Penyimpanan makanan
Ukuran, isi, pengontrolan serangga.
9. Air minum
Tipe dan jarak.
10.  Kakus
Tipe dan keadaan.
11.  Tanah
Luasnya, penggunaan untuk pertanian (tanaman pangan dan nonpangan)
12.  Sistem pertanian
Irigasi  dan pupuk
13.  Peternakan dan perikanan
Jumlah dan jenis ternak, dan kolam ikan,
Pasar
14.  Peralatan makan
-    Ketersedian dan harga makanan.






BAB III
P E N U T U P


Penduduk adalah orang yg tinggal didaerah tersebut . Dan juga secara hkum berhak tinggal di daerah tersebut wlaupun seseorang memilih di daerah lain.
Masyarakat adalah sekumpulan atau sekelompok orang yg hidup bersama dlm satu komunitas (saling ketergantungan satu sama lain).
Budaya (kebudayaan) adlh sesuatu yg akan mempengaruhi pengetahuan manusia yg meliputi idea atau gagasan yg  terdapat dalam pikiran manusia , yg di lakukan secara turun temurun.

Perubahan jumlah penduduk dipengaruhi oleh
1.    Faktor Demografi yaitu
-    Kelahiran , bersifat menambah
-    Kematian , bersifat mengurangi
-    Migrasi , dapat bersifat  menambah dan dapat juga bersifat mengurangi.
2.    Faktor non demografi yaitu
-    Kesehatan , semakin maju tingkatan kesehatan , maka kecil jumlah kematian.
-    Pendidikan , semakin tinggi pendidikan maka kesehatan semakin baik.

Jadi pertumbuhan penduduk akan besar apabila jumlah kelahiran besar dan tingkatan kesehatan semakin baik
  
Ekologi berasal dari kata dalam bahasa yunani yaitu oikos dan logos.  Ekologi merupakan cabang dari ilmu biologi yang memiliki ruang lingkup meliputi populasi, komunitas, ekosistem dan biosfer. Ekosistem merupakan satuan fungsional dasar yang menyangkut proses interaksi organisme hidup dengan lingkungan mereka.
Sebuah komunitas manusia atau biasa disebut masyarakat berkewajiban menjaga lingkungannya agar kualitas taraf kehidupan masyarakat tersebut terus meningkat sebab lingkungan yang dijaga dengan baik dapat menghasilkan sumber daya yang baik dan dapat mengurangi pencemaran. Maka agar masyarakat dapat menjaga lingkungannya dengan baik diperlukan asas-asas dalam pengelolaan lingkungan antara lain :
1.         asas penanggulangan pada sumbernya (abattement at the source);
2.         asas penerapan sarana praktis yang terbaik, atau sarana teknis yang terbaik;
3.         prinsip pencemar membayar ( polluter pays principle );
4.         prinsip cegat tangkal ( stand still principle );
5.         prinsip perbedaan regional.





DAFTAR PUSTAKA


http://bowosu.blogspot.com/
http://rifkiadhazain.blogspot.com/2011/07/faktor-ekologi-dalam-masyarakat-dengan.html
http://dee-jieta.blogspot.com/2013/04/pengertian-demografi.html
http://ekosistem-ekologi.blogspot.com/2013/02/memahami-pengertian-ekologi.html
http://muhammadnurhidayataullah.blogspot.com/p/konsep-ekologi-dan-manusia-dalam.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan berkomentar asalkan dengan bahasa yang sopan..ok??