BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Peradaban manusia telah sampai pada era modern yang
memunculkan berbagaiefek –efek dari berbagai kegiatan yang dilakukan. Puncak
perubahan secara signifikanterjadi pada era millennium sekitar tahun 2000an
atau abad21. Saat itu teknologi sangatcepat berubah dan menghasilkan terobosan
untuk mengefisiensikan kerja dan memudahkankita dalam melakukan kegiatan sehari
-hari. Perubahan yang terjadi bukan hanya pada sisimanusia sebagai penguasa
alam dewasa ini. Perubahan juga terjadi pada alam danlingkungan kita. Entah itu
memang karena ulah manusia atau alam berubah dengansendirinya. Seperti yang
sudah diketahui, alam memang berubah dengan sendirinya danalam dapat
menghancurkan atau memperbaiki dirinya sendiri. Dua aspek perubahan yangterjadi
di dunia ini telah memunculkan banyak efek-efek dalam kehidupan kita. Entah
itu positif atau negatif. Efek positif yang dapat terjadi dari perubahan
perabadan manusiamelalui teknologinya adalah seperti efisiensi kerja, penghematan
dan pengefektifan kerja,informasi kian mudah di dapat melalui duniamaya,
komunikasi lancer dan tanpa batas,transportasi makin cepat dengan banyak
pilihan dari mulai transportasi bawah tanah, darat,laut dan udara, ekspor impor
semakin mudah dengan adanya perdagangan bebas,kehidupan social makin maju
dengan berbagai pengaruh, pendidikan makin tinggi danmanusia makin pintar serta
aspek-aspek lainnya. Sementara efek negative yang dapatditimbulkan adalah
masalah kesenjangan sosial, kemiskinan dan kriminalitas, pergaulan bebas,
pembangunan tidak merata, penyalahgunaan fasilitas, pencemaran dari
kegiatanindustri, konsumtif dan hedonis,serta hal-hal lainnya
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian masyarakat?
2. Apa pengertian demografi dan seperti apa
faktor-faktor demografi dalam masyarakat?
3. Apa pengertian ekologi dan seperti apa
faktor-faktor ekologii dalam masyarakat?
C. Tujuan
1.
Untuk mengetahui pengertian masyarakat.
2. Untuk memahami pengertian dan faktor
demografi dalam masyarakat.
3. Untuk memahami pengertian dan faktor ekologi
dalam masyarakat.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Masyarakat.
Istilah Masyarakat berasal dari akar kata Arab
“syaraka” yang berarti ikut serta, berpartisipasi. Dalam bahasa inggris dipakai
istilah society yang berasal dari kata Latin socius, yang berarti kawan.
Ada beberapa para ahli yang memberikan definisi
tentang masyarakat, antara lain sebagai berikut:
·
Koentjaraningrat menyatakan
masyarakat adalah kesatuan hidup manusiav yang
berinteraksi menurut suatu sistem adat istiadat tertentu yang bersifat kontinu,
dan yang terikat oleh suatu rasa identitas bersama.
·
Selo Soemardjan mengatakan bahwa
masyarakat adalah orang-orang yang hidup bersama, yang menghasilkan kebudayaan.v
·
J.L Gillin dan J.P Gillin
mengatakan bahwa masyarakat adalah kelompokv
manusia yang terbesar dan mempunyai kebiasaan, tradisi, sikap, dan perasaan
persatuan yang sama.
·
Ralph Linton menyebutkan bahwa
masyarakat adalah setiap kelompokv
manusia yang telah hidup dan bekerja sama cukup lama sehingga mereka dapat
mengatur diri sendiri dan menganggap diri mereka sebagai suatu kesatuan sosial
dengan batas-batas yang dirumuskan dengan jelas.
·
Emile Durkheim berpendapat bahwa
masyarakat adalah suatu sisitem yangv
dibentuk dari hubungan antar anggota sehingga menampilkan suatu realitas
tertentu yang mempunyai ciri-cirinya sendiri.
·
M.J Herskovits mengemukakan bahwa
masyarakat adalah kelompok individuv yang
diorganisasi dan mengikuti satu cara hidup tertentu.
·
Mac Iver dan Page mengatakan
bahwa masyarakat adalah suatu sistem dariv
kebiasaan dan tata cara, dari wewenang dan kerja sama antara berbagai kelompok
dan penggolongan, dari pengawasan tingkah laku serta kebebasan manusia.
Keseluruhan yang selalu berubah disebut masyarakat. Masyarakat merupakan
jalinan hubungan sosial dan masyarakat selalu berubah.
Dari lahir sampai mati manusia hidup sebagai anggota
masyarakat. Hidup dalam masyarakat berarti adanya interaksi sosial dengan
orang-orang di sekitar dan dengan demikian mengalami pengaruh dan mempengaruhi
orang lain. Interaksi manusia sangat utama dalam tiap masyarakat.
Manusia adalah mahluk sosial. Ia hidup dalam
hubunganya dengan orang lain dan hidupnya bergantung pada orang lain. Karena
itu manusia tak mungkin hidup layak diluar masyarakat.
Masyarakat sangat luas dan dapat meliputi seluruh
umat manusia, masyarakat terdiri dari berbagai kelompok yang besar maupun kecil
bergantung pada jumlah anggotanya. Dua orang atau lebih dapat merupakan
kelompok. Tiap oarang menjadi anggota kaluarga yang terdiri atas ibu, ayah dan anak.
Sedangkan keluarga besar mencakup juga paman, kakek, cucu, dsb atau pada orang
batak mencakup semarga.
Tiap anak diatas usia 6 tahun termasuk kelompok
murid atau kelompok yang kecil lainya, apabila anak tersebut sudah besar maka
ia akan menjadi anggota kelompok yang lebih besar lagi, dan itu merupakan
pengaruh dari keadaan lingkungannya.
Dalam pengelompokan sering dibedakan menjadi
kelompok primer dan kelompok sekunder.
Adapun kelompok primer adalah kelompok pertama
dimana seseorang akanv memulai interaksidenganorang lain yaitu
keluarga, kelompok sepermainan, dan lingkungan keluarga. Dalam kelompok primer
terdapat hubungan tattap muka langsung dalam suasana akrab, dalam kelompok ini
ia mempelajari kebiasaan yang fundamental seperti bahasa, soal baik buruk,
kemampuan untuk mengurus diri sendiri, kerja sama dan bersaing, disiplin, dsb.
Kelompok primer juga sering disebut Gemeinschaft.
Kelompok sekunder dibentuk dengan sengaja atas
pertimbangan tertentuv berdasarkan kebutuhan tertentu seperti
perkumpulan profesi, organisasi agama, partai politik, anggotanya mungkin tak
pernah saling bertemu, dan kelompok sekunder ini dapat hidup lama melampau
suatu generasi yang sering disebut Gesellscaft.
Penggolongan lain terutama berdasarkan funginya
ialah kelompok” orang dalam” atau (in-group) dan kelompok ” orang luar” atau
(out-group). Kelompok orang dalam yang terdapat dalam kelompok primer maupun
sekunder adalah kelompok yang terhadap siapa kita merasa solider, setia, akrab,
bersahabat, rapat, merasa bersatu, seperasaan, sepikiran, seperbuatan dengan
mereka. Dan kita mampu memperhatikan, melindungi dan berkorban untuk mereka,
serta kita merasa senang, saling memahami, penuh cinta dan simpati.
Sedangkan terrhadap kelompok luar justru berbalik
dengan kelompok orang dalam, kita dapat merasa tidak senang, timbul rasa benci,
menganggapnya sebagai saingan, lawan, dan ancaman. Prasangka biasanya
ditujukann terhadap kelompok ini. Kita merasa bahwa kelompok kita lebih baik
dari pada kelompok orang lain. Bangsa kita, agama kita, sekolah kita dirasa
melebihi yang lain. Namun tidak selalu timbul rasa antipati terhadap setiap
kelompok orang luar lainya. Banyak yang tidak kita acuhkan selama tidak kita
anggap sebagai ancaman terhadap harga diri kita.
B. Pengertian-pengertian Demografi
1. Dari bahasa Yunani : demos = rakyat; graphoo
= penulisan
Ilmu yang
menuliskan proses perubahan penduduk suatu Negara atau wilayah dalam suatu
jangka waktu tertentu berdasarkan analisa statistic dari angka – angka
kelahiran, kematian, perpindahan serta mobilitas penduduk lainnya.
2. Ilmu yg mempelajari tentang besar,
komposisi, distribusi, dan perubahan penduduk. [Donald J. Bogue, 1885]
3. Ilmu yg mempelajari jumlah, sebaran
teritorial, dan komposisi penduduk; serta perubahan penduduk karena fertilitas,
mortalitas, migrasi, dan mobilitas social.
[ Philip M. Hauser dan Duddley Duncan].
[ Philip M. Hauser dan Duddley Duncan].
4. Ilmu yg mempelajari struktur dan proses
penduduk di suatu wilayah.
5. Ilmu yang mempelajari tentang masyarakat dan
kehidupan sosialnya.
6. Demografi adalah ilmu yg mendalami masalah
kependudukan, yaitu yg berkenaan dgn susunan, jumlah dan perkembangan penduduk,
atau lebih singkatnya, dinamika penduduk. Orang yg mempelajari demografi
biasanya akan bekerja di badan statistik yg menghitung jumlah penduduk, tingkat
kelahiran penduduk, dan tingkat kematian penduduk dalam suatu lingkup
daerah/negara.
7. demografi adalah cabang ilmu geografi yang
mempelajari tentang kependudukan.
8. Demografi adalah ilmu yang mempelajari
susunan, jumlah, dan perkembangan penduduk.
9. Demografi adalah ilmu yang mempelajari
dinamika kependudukan manusia. Meliputi di dalamnya ukuran, struktur, dan
distribusi penduduk, serta bagaimana jumlah penduduk berubah setiap waktu
akibat kelahiran, kematian, migrasi, serta penuaan. Analisis kependudukan dapat
merujuk masyarakat secara keseluruhan atau kelompok tertentu yang didasarkan
kriteria seperti pendidikan, kewarganegaraan, agama, atau etnisitas tertentu.
10. Ilmu yg mempelajari tentang penyusuaian
penduduk dan letak tempat wilayah penduduk di suatu daerah.
11. Demografi adalah salah satu disiplin ilmu.
Bidang kajiannya adalah struktur (susunan) populasi manusia atau kependudukan
di lingkup wilayah tertentu dan dalam periode tertentu pula. Studi demografi
akan mengkaji sebab dan akibat perubahan struktur kependudukan termasuk
peningkatan atau pengurangan jumlah penduduk yang disebabkan tingkat kelahiran,
tingkat kematian, dan proses perpindahan (migrasi) penduduk.
Faktor Demografi Dalam Masyarakat
Dalam
kurun waktu sepuluh tahun terakhir ini, beberapa fenomena menarik dapat kita
amati baik di bidang sosial, ekonomi, budaya maupun politik. Dari fenomena yang
ada itu, perlu di amati bahwa perubahan yang terjadi pada bidang-bidang
tersebut mempunyai implikasi kebijakan bagi aktifitas dunia bisnis. Sebagai
contoh, keberhasilan pemerintah Indonesia dalam mengendalikan jumlah penduduk
melalui program keluarga berencana, dalam banyak hal sangat mempengaruhi pola
kegiatan masyarakat tidak hanya terbatas pada bidang ekonomi saja, tapi juga
pada bisang-bidang lainnya yang terkait.
Analisis
lingkungan eksternal mencakup pemahaman berbagai faktor di luar perusahaan yang
mengarah pada munculnya kesempatan bisnis (Opportunities) atau bahkan ancaman
(Threats) bagi perusahaan. di dalam analisis lingkungan ekstern juga berupaya
untuk memilah permasalahan global yang dihadapi perusahaan kedalam bentuk yang
lebih rinci untuk menemukan bentuk, fungsi, dan keterkaitan antar bagian. bagi
pengembangan strategi pemasaran, analisis ini dibutuhkan tidak hanya terbatas
pada rincian analisis kesempatan dan ancaman saja, tetapi juga untuk menentukan
darimana dan untuk apa hasil analisis itu digunakan. Dengan kata lain, manajer
pemasaran membutuhkan diagnosis lebih lanjut atas hasil analisis lingkungan
eksternal.
Faktor
demografi adalah salah satu dari sekian banyak faktor eksternal dari lingkungan
pemasaran. Tren Demografi yang terbentuk sangat andal digunakan sebagai dasar
pengambilan keputusan jangka pendek dan menengah. Ada masalah bagi perusahaan
yang tiba-tiba terkejut karena perkembangan demografi. kekuatan demografi utama
yang selalu dipantau Marketer adalah populasi, Karena orang membentuk pasar.
Para marketer benar-benar tertarik pada besarnya jumlah penduduk dan angka
pertumbuhan penduduk di kota, bauran umur populasi, etnis dan pasar lain,
kelompok pendidikan, pola rumah tangga, pergeseran geografis dan populasi.
Demografi
merupakan istilah yang berasal dari dua kata Yunani, yaitu demos yang berarti
rakyat atau penduduk dan graphein yang berarti menggambar atau menulis. Oleh
karena itu, demografi dapat diartikan sebagai tulisan atau gambaran tentang
penduduk , terutama tentang kelahiran, perkawinan, kematian dan migrasi.
Demografi meliputi studi ilmiah tentang jumlah, persebaran geografis, komposisi
penduduk, serta bagaimana faktor faktor ini berubah dari waktu kewaktu. Istilah
ini pertama kali dikemukakan oleh Archille Guillard pada tahun 1855 dalam
karyanya yang berjudul “elements de statistique humaine, ou demographie
comparree” atau elements of human statistics or comparative demography (dalam
Iskandar,1994).
Pengertian
tentang demografi berkembang dengan seiring dengan perkembangan keadaan
penduduk serta penggunaan statistic kependudukan pada zamannya. Berikut
beberapa contoh tentang perkembangan definisi demografi :
·
Johan
Sussmilch (1762, dalam Iskandar ,1994) berpendapat bahwa demografi adalah ilmu
yang mempelajari hukum tuhan yang berhubungan dengan perubahan-perubahan pada
umat manusia yang terlibat dari jumlah kelahiran, kematian, dan pertumbuhannya.
·
Achille
Guillard (1855) memberikan definisi demografi sebagai ilmu yang mempelajari
segala sesuatu dari keadaan dan sikap manusia yang dapat diukur ,yaitu meliputi
perubahan secara umum, fisiknya, peradabannya, intelektualitasnya, dan kondisi
moralnya (lihat juga Iskandar, 1994).
·
David
v. Glass(1953) menekankan bahwa demografi terbatas pada studi penduduk sebagai
akibat pengaruh dari proses demografi ,yaitu fertilitas,mortalitas,dan migrasi.
·
United
Nations(1958) dan International Union for the Scientific Study of
Population/IUSSP (1982) mendefinisikan demografi sebagai studi ilmiah masalah
penduduk yang berkaitan dengan jumlah, struktur, serta pertumbuhannya
·
Philip
m. Hauser dan Otis Dudley Duncan(1959) berpendapat bahwa demografi merupakan
ilmu yang mempelajari jumlah, persebaran territorial, komposisi penduduk, serta
perubahannya dan sebab-sebab perubahan tersebut.
·
Donald
j. Bougue(1969) mendefinisikan demografi sebagai ilmu yang mempelajari secara
statistik dsan matematik jumlah,komposisi,distribusi penduduk,dan perubahan-
perubahannya sebagai akibat bekerjanya komponen-komponen pertumbuhan penduduk,
yaitu kelahiran (fertilitas), kematian(mortalitas), perkawinan, migrasi, dan
mobilitas social.
·
George
w. Brclay(1970) mendefinisikan demografi sebagai ilmu yang memberikan gambaran
secara statistik tentang penduduk. Demografi mempelajari perilaku penduduk
secara menyeluruh bukan perorangan. Dengan definisi-definisi diatas, dapat
disimpulkan bahwa ilmu demografi merupakan suatu ilmu untuk mempelajari
perubahan-perubahan kependudukan dengan memanfaatkan data dan statistik dari
data penduduk terutama mengenai perubahan jumlah, persebaran pada
kommponen-komponen utama pertumbuhan penduduk, yaitu = fertilitas, mortalitas,
migrasi, yang pada gilirannya menyebabkan perubahan pada jumlah, struktur, dan
persebaran penduduk.
·
Secara
singkat , ilmu demografi sangat bermanfaat untuk :
·
Mempelajari
kuantitas, komposisi, dan distribusi penduduk dalam suatu daerah tertentu serta
perubahan-perubahannya.
·
Menjelaskan
pertumbuhan masa lampau dan mengestimasi pertumbbuhan penduduk pada masa
datang.
·
Mengembangkan
hubungan sebab akibat antaraperkembangan penduduk dan bermacam- macam aspek
pembangunan sosial, ekonomi, budaya, politik, lingkungan, dan keamanan.
·
Mempelajari
dan mengantisipasi kemungkinan-kemungkinan konsekuensi pertumbuhan penduduk
pada masa mendatang.
C. Pengertian Ekologi.
Secara
harfiah, ekologi mengakar pada
dua kata dari bahasa Yunani yakni Oikos dan juga Logos. Oikos berarti rumah
atau tempat untuk hidup. Kemudian Logos adalah ilmu. Jadi, bisa disimpulkan
bahwa pengertian ekologi secara sederhana adalah ilmu yang mempelajari mahluk
hidup di dalam rumahnya, atau bisa juga dikatakan bahwa ekologi adalah ilmu
mengenai rumah tangga mahluk hidup. Sebagian ilmuan juga menyepakati bahwa
pengertian ekologi tak lain adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari hubungan
antara organisme dengan lingkungannya. Lebih spesifik lagi, pengertian ekologi
bagi sebagian orang adalah ilmu yang bmencoba untuk memahami dan mempelajari
hubungan antara binatang, tumbuhan, manusia dan juga lingkungannya, bagaimana
mereka hidup, dimana mereka hidup, juga mengapa mereka berada di lingkungan
tersebut.
Pengertian
ekologi ini memang beragam, namun jika dicermati, kita bisa menarik kesimpulan
bahwa inti dati ilmu ini adalah abiotik dan juga biotik. Abiotok adalah segala
sesuatu yang tak hidup sementara biotok merujuk pada organisme-organisme
makhluk hidup. Lebih jauh lagi, secara detil disebutkan bahwa ekoligi
sebenarnya sebuah area belajar dimana pokok kajiannya adalah struktur juga
fungsi ekosistem atau alam termasuk manusia di dalamnya. Ekologi adalah ilmu
yang sangat dasar dan tidak menekankan pada praktek.
Faktor Ekologi Dalam Masyarakat
Menurut
Bengoa (dikutip oleh jelliffe, 1966), malnutrisi merupakan masalah ekologi
sebagai hasil yang saling mempengaruhi (multiple overlapping) dan interaksi
beberapa faktor fisik, biologi dan lingkungan budaya. Jadi jumlah makanan dan
zat-zat gizi yang tersedia bergantung pada keadaan lingkungan seperti iklim,
tanah, irigasi, penyimpanan, transportasi dan tingkat ekonomi dari penduduk. Di
samping itu, budaya juga berpengaruh seperti kebiasaan memasak, prioritas
makanan dalam keluarga, distribusi dan pantangan maka bagi golongan rawan gizi.
Dengan menyadari hal tersebut diatas, dipandang sangat penting untuk melakukan
pengukuran ekologi yang dapat menyebabkan malnutrisi di masyarakat sebagai dasar
untuk melakukan program intervensi (schrimshaw, 1964).
Secara
rasional, program yang bersifat preventif sebaiknya diarahkan pada semua faktor
yang terlibat dalam kesehatan masyarakat disuatu daerah tertentu. Menurut
jellife (1966), faktor ekologi yang berhubungan dengan penyebab malnutrisi
dibagi dalam enam kelompok, yaitu keadaan infeksi, konsumsi makanan, pengaruh
budaya, sosial ekonomi, produksi pangan, serta kesehatan dan pendidikan.
Keadaan Infeksi
Scrimshow
et.al, (1959) menyatakan bahwa ada hubungan yang sangat erat antara infeksi
(bakteri, virus dan parasit) dengan malnutrisi. Mereka menekankan interaksi
yang sinergis antara malnutrisi dengan penyakit infeksi, dan juga infeksi akan
mempengaruhi status gizi dan mempercepat malnutrisi.
Mekanisme
patologisnya dapat bermacam-macam, baik secara sendiri-sendiri maupun
bersamaan, yaitu:
1.
Penurunan
asupan gizi akibat kurangnya nafsu makan, menurunnya absorbsi dan kebiasaan
mengurangi makan pada saat sakit.
2.
Peningkatan
kehilangan cairan/zat gizi akibat penaykit diare, mual/muntah dan
pendarahan yang terus menerus.
3.
Meningkatnya
kebutuhan, baik dari peningkatan kebuthan akibat sakit (human host) dan parasit
yang terdapat dalam tubuh.
Konsumsi Makanan
Pengukuran
konsumsi makanan sangat penting untuk mengetahui kenyataan apa yang dimakan
oleh masyarakat dan hal ini dapat berguna untuk mengatur status gizi dan
menemukan faktor diet yang dapat menyebabkan malnutrisi. Konsumsi makanan
secara rinci terlihat pada bab 4 terdahulu.
Pengaruh Budaya
Hal-hal
yang perlu diperhatikan dalam pengaruh budaya antara lain sikap terhadap
makanan, penyebab penyakit, kelahiran anak, dan produksi pangan. Dalam hal
sikap terhadap makanan, masih banyak terdapat pantangan, tahyul, tabu dalam
masyarakat yang menyebabkan konsumsi makanan menjadi rendah. Konsumsi makanan
yang rendah juga disebabkan oleh adanya penyakit, terutama penyakit infeksi
saluran pencernaan. Disamping itu jarak kelahiran anak yang terlalu dekat dan
jumlah anak yang terlalu banyak akan mempengaruhi asupan zat gizi dalam
keluarga. Konsumsi zat gizi keluarga yang rendah, juga dipengaruhi oleh
produksi pangan. Rendahnya produksi pangan disebabkan karena para petani masih
menggunakan teknologi yang bersifat tradisional.
Faktor
Sosial Ekonomi
1. Data sosial
Data sosial yang diperlukan adalah:
1. Keadaan penduduk disuatu masyarakat (jumlah,
umur, distribusi, seks dan geografis)
2. Keadaan keluarga (besarnya, hubungan, jarak
kelahiran)
3. Pendidikan
- Tingkat pendidikan ibu/bapak.
- Keberadaan buku-buku.
- Usia anak sekolah.
4. Perumahan (tipe, lantai, atap, dinding,
listrik, ventilasi, perabotan, jumalah kamar, pemilikan dan lain-lain)
5. Dapur (bangunan, lokasi, kompor, bahan
bakar, alat masak, pembuangan sampah)
6. Penyimpanan makanan (ukuran, isi, penutup serangga)
7. Air (sumber, jarak dari rumah)
8. Kakus (tipe jika ada, keadaanya)
2. Data ekonomi
Data ekonomi meliputi:
1.
Pekerjaan
(pekerjaan umum, misalnya pekerjaan pertanian dan pekerjaan tambahan, misalnya
pekerjaan musiman)
2.
Pendapatan
keluarga (gaji, industri rumah tangga, pertanian pangan/non pangan, utang)
3.
Kekayaan
yang terlihat seperti tanah, jumlah ternak, perahu, mesin jahit, kendaraan,
radio, TV dan lain-lain.
4.
Pengeluaran/anggaran
(pengeluaran untuk makan, pakaian, menyewa, minyak/bahan bakar, listrik,
pendidikan, transportasi, rekreasi, hadiah/persembahan)
5.
Harga
makanan yang tergantung pada pasar dan variasi musiman.
Produksi
Pangan
Data yang
relevan untuk produksi pangan adalah :
1.
Penyediaan
makanan keluarga (produksi sendiri, membeli, barter, dll).
2.
Sistem
pertanian (alat pertanian, irigasi, pembuangan air, pupuk, pengontrolan
serangga dan penyuluhan pertanian).
3.
Tanah
(kepemilikan tanah, luas per keluarga, kecocokan tanah, tanah yang digunakan,
jumlah tenaga kerja).
4.
Peternakan
dan periklanan (jumlah ternak seperti kambing, bebek, dll) dan alat penangkap
ikan, dll.
5.
Keuangan
(modal yang tersedia dan fasilitas untuk kredit).
Pelayanan Kesehatan dan Pendidikan
Walaupun
pelayanan kesehatan dan pendidikan tidak merupakanfaktor ekologi, tetapi
informasi ini sangat berguna untuk meningkatkan pelayanan. Beberapa data
penting tentang pelayanan kesehatan/pendidikan adalah:
1.
Rumah
sakit dan pusat kesehatan (puskesmas), jumlah rumah sakit, jumlah tempat tidur,
pasien, staf dan lain-lain.
2.
Fasilitas
dan pendidikan, yang meliputi anak sekolah (jumlah, pendidikan gizi/kurikulum
dll). Remaja yang meliputi organisasi karang taruna dan organisasi lainya.
Orang dewasa, yang meliputi buta huruf. Media masa seperti radio, televisi dan
lain-lain.
Pengukuran
faktor ekologi sangat kompleks. Hal ini tergantung pada tipe dan jumlah staf,
waktu yang tersedia dan tujuan survei. Yang penting adalah data yang
dikumpulkan dapat menggambarkan situasi sekarang dan berguna untuk pengembangan
program. Meskipun demikian untuk mendapatkan gambaran prevalensi malnutrisi
secara langsung, dapat dilakukan dengan metode klinis dan antropometri.
Tabel
1. Jenis data yang sering digunakan dalam mengidentifikasi faktor ekologi
secara cepat. (sumber: jellife DB, 1989. Community nutritional assessment.
Oxford university press hlm. 150).
Jenis data
|
Keterangan
|
1.
Ukuran keluarga
|
Jumlah,
hubungan, umur, seks, jarak kelahiran
|
2.
Pekerjaan
|
Utama
dan tambahan
|
3.
Pendidikan
|
Remaja
yang tidak buta/buta huruf, keberadaan buku, jumlah anak-anak di sekolah
|
4.
Rumah
|
Tipe
dan konstruksi (atap, dinding, lantai) jumlah kamar.
|
5.
Ekonomi
|
Alat
rumah tangga, pakaian, radio/TV, alat transportasi (motor, sepeda).
|
6.
Dapur
|
Kompor,
bahan bakar, alat masak
|
7.
Pola pemberian makan
|
Menu,
pantangan, menyusui, prestise makanan.
|
8.
Penyimpanan makanan
|
Ukuran,
isi, pengontrolan serangga.
|
9.
Air minum
|
Tipe
dan jarak.
|
10.
Kakus
|
Tipe
dan keadaan.
|
11.
Tanah
|
Luasnya,
penggunaan untuk pertanian (tanaman pangan dan nonpangan)
|
12.
Sistem pertanian
|
Irigasi
dan pupuk
|
13.
Peternakan dan perikanan
|
Jumlah
dan jenis ternak, dan kolam ikan,
Pasar
|
14.
Peralatan makan
|
-
Ketersedian dan harga makanan.
|
BAB III
P E N U T U P
Penduduk adalah orang
yg tinggal didaerah tersebut . Dan juga secara hkum berhak tinggal di daerah
tersebut wlaupun seseorang memilih di daerah lain.
Masyarakat adalah
sekumpulan atau sekelompok orang yg hidup bersama dlm satu komunitas (saling
ketergantungan satu sama lain).
Budaya (kebudayaan)
adlh sesuatu yg akan mempengaruhi pengetahuan manusia yg meliputi idea atau
gagasan yg terdapat dalam pikiran manusia , yg di lakukan secara turun
temurun.
Perubahan jumlah penduduk dipengaruhi
oleh
1. Faktor Demografi yaitu
- Kelahiran , bersifat menambah
- Kematian ,
bersifat mengurangi
- Migrasi ,
dapat bersifat menambah dan dapat juga bersifat mengurangi.
2. Faktor
non demografi yaitu
- Kesehatan ,
semakin maju tingkatan kesehatan , maka kecil jumlah kematian.
- Pendidikan ,
semakin tinggi pendidikan maka kesehatan semakin baik.
Jadi
pertumbuhan penduduk akan besar apabila jumlah kelahiran besar dan tingkatan
kesehatan semakin baik
Ekologi
berasal dari kata dalam bahasa yunani yaitu oikos dan logos. Ekologi
merupakan cabang dari ilmu biologi yang memiliki ruang lingkup meliputi
populasi, komunitas, ekosistem dan biosfer. Ekosistem merupakan satuan
fungsional dasar yang menyangkut proses interaksi organisme hidup dengan lingkungan
mereka.
Sebuah
komunitas manusia atau biasa disebut masyarakat berkewajiban menjaga
lingkungannya agar kualitas taraf kehidupan masyarakat tersebut terus meningkat
sebab lingkungan yang dijaga dengan baik dapat menghasilkan sumber daya yang
baik dan dapat mengurangi pencemaran. Maka agar masyarakat dapat menjaga
lingkungannya dengan baik diperlukan asas-asas dalam pengelolaan lingkungan
antara lain :
1.
asas penanggulangan pada
sumbernya (abattement at the source);
2.
asas penerapan sarana praktis
yang terbaik, atau sarana teknis yang terbaik;
3.
prinsip pencemar membayar (
polluter pays principle );
4.
prinsip cegat tangkal ( stand
still principle );
5.
prinsip perbedaan regional.
DAFTAR PUSTAKA
http://muhammadnurhidayataullah.blogspot.com/p/konsep-ekologi-dan-manusia-dalam.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan berkomentar asalkan dengan bahasa yang sopan..ok??