BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Pada dasarnya,
istilah kesetimbangan berhubungan dengan apa yang kita sebut ”keseimbangan
kimia” akan tetapi, keseimbangan ini merupakan keseimbangan Mekanik. Dalam
keseimbangan mekanik, jika resultan gaya ( net force) pada suatu benda sama
dengan nol, sehingga sebuah benda dikatakan kesetimbangan mekanik jika benda
tersebut tidak sedang mengalami perubahan dalam gerakannya (percepatannya sama
dengan nol). Apakah kesetimbangan kimia itu? Simaklah penjelasan berikut ini!.
B. Rumusan
Masalah
1.
Apakah yang
dimaksud dengan Kesetimbangan Kimia ?
2.
Apa sajakah
faktor-faktor yang mempengaruhi kesetimbangan kimia ?
3.
Seperti apa
kesetimbangan reaksi homogen dan heterogen?
C. Manfaat
1.
Dapat mengetahui
apakah yang dimaksud dengan kesetimbangan kimia.
2.
Dapat mengetahui
faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi kesetimbangan kimia.
3.
Untuk mengetahui
reaksi homogen dan heterogen.
BAB II
PEMBAHASAN MATERI
A.
Pengertian Kesetimbangan Kimia
Kita
telah mempelajari bahwa suatu zat dapat bereaksi dengan zat lain yang kemudian
menghasilkan zat baru. Reaksi tersebut umumnya disebut Reaksi kimia yang
berlangsung sampai habis. Misalnya, pita magnesium akan bereaksi dengan oksigen
membentuk magnesium oksida (MgO). Demikian pula sebutir pualam ( CaCO3) di
masukan ke dalam laruta asam klorida (HCI) berlebihan, semua pualam akan habis
bereaksi dengan asam klorida.
Reaksinya
sebagai berikut:
2 Mg(s) + O2(s)
2Mg (s)
CaCO3 + 2HCI(aq) CaCI (aq) + H2O (l)
+ CO2 (g)
Ada beberapa reaksi yang dapat berlangsung dua
arah, contohnya pada reaksi pembuata gas Amonia
3H2 (g) + N2 (g) ⇋
2 NH3 (g)
Reaksi ini disebut juga reaksi
reversibel atau reaksi kesetimbangan. Pada reaksi ini setiap NH3
terbentuk akan segera terurai lagi menjadi H2 dan N2.
untuk membuat produk yang di hasilkan melalui reaksi kesetimbangan di perlukan
bebera faktor untuk mengatur arah reaksi seperti: konsentrasi, suhu, tekanan,
dan volume, reaksi kesetimbangan dapat terjadi pada reaksi homogen dan reaksi
heterogen.
- Reaksi kesetimbangan homogen
Contoh : H2 (g) + I2 (g) ⇋
2HI(g)
K= [ HI]2
[H2][I
2]
- Reaksi heterogen
Contoh : C(s) + O2 (g) ⇋ CO2 (g)
K= [ CO2]
[O2 ]
B. Kesetimbangan Dinamis
Pada keadaan kesetimbangan,
reaksi tidak berhenti, tetapi
berlangsung dalam dua arah dengan laju yang sama, oleh karena itu,
kesetimbangan tersebut tidak bersifat statis, tetapi bersifat dinamis,
konsentrasi zat-zat yang terlibat dalam suatu reaksi tidak berubah terhadap
waktu, maka reaksi tersebut dianggap selesai.
Keadaan kesetimbangan dikatakan dinamis, bila keadaan kesetaraan laju
reaksi maju dan laju reaksi balik dapat
di pertahankan. Sebagai contoh, pada reaksi H2 dan I2
menghasilkan HI yang membentuk keadaan kesetimbangan. Sistem tersebut di
katakan setimbang dinamis, apabila gas H2 dengan I2 bereaksi secara kesinambungan membentuk gas
HI dan lain pihak dalam sistem tersebut gas HI
terurai secara kesinambungan membentuk gas H2 dan I2
dengan laju yang sama. Hubungan laju reaksi zat-zat dengan waktu pada
kesetimbangan dinamis dari reaksi H2 dengan I2 membentuk
gas HI atau sebaliknya dapat dinyatakan dalam bentuk grafik seperti yang di
tunjukan pada gambar tersebut :
Jadi kesetimbangan reaksi itu di sebut juga ’ kesetimbangan dinamis ”
kesetimbangan dinamis adalah pada keadaan-keadaan setimbang reaksi tidak diam
(statis), tetapi terjadi dua reaksi berlawanan arah yang mempunyai laju reaksi
sama. Pada keadaan tidak setimbang ini tidak terjadi lagi perubahan bersih
dalam sistem reaksi. Untuk lebih memahami kesetimbangan dinamis, perhatikanlah
asumsi-asumsi dibawah ini.
Air dipanaskan dalam wadah
tertutup sampai air menguap. Pada saat air menguap, uap air tertahan pada
permukaan tutup wadah. Selanjutnya, uap air tersebut akan mengalami
kondensasi,yaitu uap air menjadi cair kembali, kemudian jatuh kedalam wadah.
Pada wadah tersebut terjadi dua proses yang berlawanan arah, yaitu proses
penguapan yang arahnya keatas dan proses kondensasi yang arahnya kebawah. Pada saat tertentu laju proses
penguapan dan laju proses kondensasi akan sama. Hal itu dapat kita lihat volume air dalam wadah
tersebut adalah tetap. Keadaan seperti itu disebut kesetimbangan dinamis.
Keadaan seperti itu disebut kesetimbangan dinamis. Hal itu dapat dituliskan
sebgai berikut.
AgCl (g) ⇋ Ag+ + Cl-
Pada keadaan setimbang V1=V2
C. Tetapan Kesetimbangan
Pada tahun 1886, dua orang para
ahli kimia Nrwegia, yaitu Cato maxmilian guldberg (1836-1902) dan Peter waage
(1833-1900) mengajukan postulat berdasarkan sejumlah pengamatan yang mereka
lakukan terhadap reaksi kesetimbangan. Ponstulat ini menyatakan bahwa ’jika
hasil reaksi konsentrasi zat hasil reaksi yang di pangkatkan koefisiennya di
bandigkan dengan hasil kali konsentrasi zat pereaksi yang di pangkatkan
koefisiennya, maka akan di peroleh perbandingan yang tetap”. Untuk reaksi yang dinyatakan dengan aA
+ bB ⇋
cC + dD,
dengan A, B adalah pereaksi C, D adalah reaksi ; dan a, b, c, d adalah
koefisien reaksi, maka secara sistematis ponstulat Guldberg dan Waage tersebut
dapat dinyatakan dengan persamaan sebagai berikut:
[C]c [D]d
=C
[A]a [B]b
Dengan
: C = konstanta
Dalam kasus umum yang didalamnya konsentrasi dapat mempunyai nilai yamg
berubak-ubah (termasuk nol), pernyataan diatas di sebut hasil bagi (quotient)
kesetimbangan dan nilainya di nyatakan dengan Q atau Qc. Jika istilah tersebut
berhubungan dengan konsentrasi keseimbangan, maka pernyataan ini di sewbut tetapan kesetimbangan dan nilainya
dinyatakan dengan K atau Kc.
Nilai konstan dari perbandingan hasil kali konsentrasi hasil reaksi yang di
pangkatkan koefisiennya dengan hasil kali konsentrasi pereaksi yang
dipangkatkan koefisiennya tersebut selalu tetap selama suhu sistem tidak
berubah. Oleh karena itu, harga perbandingan tersebut di namakan tetapan
keseimbangan yang dinyatakan sebagai berikut:
[C]c [D]d
Kc=
[A]a [B]b
Nilai Q dalam hubungan dengan Kc dapat digunakan
untuk menunjukan arah suatu reaksi berlangsung. Tiga buah kemungkinan dari arah
reaksi tersebut adalah sebagai berikut.
1. Q
> 1
Kc
Hal ini berarti konsentrai hasil reaksi terlalu
tinggi untuk kesetimbangan, sehingga reaksinya berlangsung ke kiri.
2. Q
=
1
K
Hal ini berarti sistem berada dalam kesetimbangan,
tidak ada perubahan.
3. Q
<
1
K
Hal ini berarti konsentrasi hasil reaksi terlalu rendah untuk
kesetimbangan, sehingga reaksinya berlangsung ke kanan.
Makna Tetapan Kesetimbangan
Berdasarkan harga tetapan kesetimbangan, suatu
reaksi dapat diketahui secara kualitatif bagaimana reaksi tersebut berlangsung
1. Jika KC < 1, maka
pada reaksi kesetimbangan tersebut di hasilkan zat hasil reaksi yang cukup
banyak, bahkan melebihi jumlah pereaksi,dan suatu reaksi di katakan sempurna
apabila reaksi tersebut memiliki Kc yang sangat besar.
2. Jika Kc < 1, maka
pada reaksi kesetimbangan tersebut di peroleh zat hasil reaksi yang sedikit, bahkan lebih sedikit di
bandingkan dengan jumlah pereaksi,dan apabila harga Kc suatu reaksi
sangat kecil, bisa saja tidak terjadi
reaksi.
Harga Kc hanya di pengaruhi oleh suhu,
jika suhu tidak berubah, maka harga Kc selalu teatp. Pada reaksi
endoterem, harga Kc berbanding lurus dengan suhu, sedangkan pad
reaksi eksoterm, harga Kc berbanding terbalik dengan suhu.
D. Kesetimbangan
Homogen dan Heterogen
Suatu reaksi
kesetimbangan dikatakan homogen jika pereaksi dan hasil reaksi memiliki fasa
yang sama, sedangkan reaksi dikatakan heterogen jika salah satu zat atau lebih
berbeda fasa.
Apakah
tetapan kesetimbangan sistem heterogen sama dengan uraian sebelumnya?
Berdasarkan penelitian, menunjukkan bahwa tetapan kesetimbangan reaksi
heterogen memiliki karakter tertentu. Tinjau reaksi kesetimbangan heterogen
pada penguraian termal CaCO3 berikut.
Bagaimanakah
bentuk persamaan tetapan kesetimbangan untuk sistem reaksi heterogen ini?
Andaikan tetapan kesetimbangan untuk penguraian termal CaCO3
dituliskan sama seperti untuk reaksi homogen:
Konsentrasi zat dalam sistem kesetimbangan adalah mol per liter. Untuk zat murni, baik padatan maupun zat cair, konsentrasi molar zat tidak berubah walaupun jumlahnya berkurang akibat bereaksi. Mengapa tidak berubah? Untuk zat murni, misalnya air, jika massa air dikurangi maka volume air juga berkurang. Akibatnya, konsentrasi molar air tidak berubah. Dengan kata lain, massa jenis zat murni selalu tetap. Berbeda dengan zat murni, untuk larutan, jika jumlah zat terlarut atau volume pelarut berkurang maka konsentrasi molarnya berubah. Sedangkan zat berupa gas kemolarannya bergantung pada volume wadahnya.
Oleh karena massa jenis zat murni tetap, selama reaksi berlangsung massa CaCO3 dan CaO per satuan volume zat padatnya selalu tetap. Hal ini menyebabkan konsentrasi kedua zat murni ini tidak memengaruhi nilai tetapan kesetimbangan. Oleh karena itu, konsentrasi CaCO3 dan CaO dapat dipindahkan ke ruas kiri persamaan dan digabungkan dengan tetapan kesetimbangan (Kc ). Persamaan kesetimbangannya menjadi:
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kesetimbangan kimia adalah reaksi yang terbentuk bila
laju reaksi sama besar dan konsentrasi reaktan dan produk tidak lagi berubah
seiring berjalannya waktu. Berdasarkan wujud zat-zat dalam keadaan setimbang,
kesetimbangan kimia dapat dibedakan menjadi dua, yaitu
a. Kesetimbangan
homogen
b. Kesetimbangan
heterogen
Faktor-
faktor yang mempengaruhi pergeseran arah kesetimbangan antar lain:
a. Pengaruh
konsentrasi
b. Pengaruh
suhu
c. Pengaruh
tekanan
d. Pengaruh
volume
e. Pengaruh
katalis
Hubungan
kuantitaf antara pereaksi dan hasil reaksi terdiri atas
a. Tetapan
kesetimbangan berdasarkan konsentrasi (kc)
b. Tetapan
kesetimbangan berdasarkan tekanan parsial (kp)
·
Tetapan
kesetimbangan berdasarkan tekanan parsial (Kp)
·
Hubungan kc
dan kp
·
Disosiasi
B. Kritik dan Saran
Demikianlah makalah kami tentang kesetimbangan kimia,
semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi kita dan dapat menambah wawasan
keilmuan kita. Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu kami sehingga makalah kami ini bisa selesai. Kami juga meminta maaf kepada
pembaca atas semua kesalahan dan kekurangan yang ada pada makalah kami ini,
semua saran dan kritik yang membangun selalu kami tunggu.
DAFTAR PUSTAKA
Purba,Michael.2002.kimia
untuk SMA kelas XI.Jakarta:Erlangga.
Parning,dkk.2006.kimia
SMA kelas XI semester pertama.Jakarta:Yudhistira.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan berkomentar asalkan dengan bahasa yang sopan..ok??