BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Ilmu Alamiah Dasar
(IAD) merupakan salah matu mata kuliah yang termasuk mata kuliah umum. Materi
ilmu alamiah dasar ini tentu saja hanya bersifat dasar, umum dan pengantar yang
berkenaan dengan fenomena alam dan daya fikir manusia hingga mampu memperoleh
budaya modern yang dapat dimanfaatkan oleh manusia dalam memenuhi keinginan dan
kebutuhannya.
Rasa ingin tahu manusia yang terus
berkembang sebagai hasil perkembangan pola pikir manusia yang terakumulasi dari
hasil pengamatan dan pengalaman telah mendorong manusia untuk melahirkan
pendekatan kebenaran yang tidak hanya mengandalkan kemampuan rasio belaka.
Makalah ini secara tidak langsung akan membahas tentang bagaimana proses
kelahiran pengetahuan alamiah modern yang menjadi suatu hal yang sangat menarik
untuk dipelajari lebih lanjut.
1.2 Rumusan Masalah
1. Siapakah makhluk Allah yang
paling sempurna itu ?
2. Apa saja fase-fase pembagian ilmu
pengetahuan ?
3. Apa metode ilmiah itu, dan
bagaimana langkah-langkahnya ?
4. Kenapa manusia di tuntut untuk
mempelajari ilmu pengetahuan ?
1.3 Tujuan Penulisan
1. Mengetahui makhluk Allah yang
paling sempurna.
2. Mengetahui fase-fase pembagian
ilmu pengetahuan.
3. Mengetahui pengertian metode
ilmiah dan langkah-langkahnya.
4. Mengetahui tujuan manusia
mempelajari ilmu pengetahuan.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1
Kesempurnaan Dan Keunikan Manusia
Manusia adalah makhluk
ciptaan Allah yang paling sempurna( لَقَدْ خَلَقْنَ اَلْأنْسَانَ في اَحْسَن تَقْويْم
) Dalam hadits sebagian kecil makhluk ciptaan Allah di sebutkan dalam
tiga bentuk, yaitu malaikat, hewan dan manusia. Dari itu akan timbul pertanyaan
mengapa manusia adalah makhluk ciptaan Allah yang paling sempurna ? dalam
terusan hadist di jelaskan bahwa factor terjadinya pernyataan seperti itu
karena Allah dalam penciptaan makhluknya mereka di beri yang namanya akal dan
nafsu. Malaikat di ciptakan hanya di beri akal saja dan hewan di ciptakan hanya
di beri nafsu saja. Sedangkan manusia di ciptakan oleh Allah di beri kelebihan
yaitu akal dan nafsu. Maka dari itu manusia adalah makhlik ciptaan Allah yang
paling sempurna.
Sebagimana mahluk hidup
lainnya manusia memiliki kemiripan baik secara morfologis maupun anatomis
termasuk mekanisme organis yang secara signifikan memiliki kesamaan proses
biologis, seperti kebutuhan makan/minim (nutrisi), kebutuhan bernapas
(respirasi), berkembang biak (reproduksi), menerima rangsang (iritabilitasi),
bergerak dan lain-lain yang merupakan ciri-ciri mahluk hidup (biotis). Tetapi
dibanding mahluk lain, manusia memiliki keunikan yang tidak dimiliki oleh
mahluk lainnya yakni rasa ingin tahuannya (kutriositas) mengalami
perkembangan yang signifikan yaitu apa yang disebut dengan daya fikir
(budi daya). Tetapi karena manusia dilengkapi radar berfikir maka manusia
dengan kekuatan fikirnya mampu mengembangklan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Dengan ilmu dan teknologi itulah manusia dapat menaklukan berbagai kekuatan
yang dimilki oleh mahluk lain (hewan). Dengan demikian keunikan dan keunggulan
manusia dibanding dengan mahluk lainnya adalah terletak pada daya fikirnya.
2.2
Rasa Ingin Tahu
Manusia ??? berbeda
dengan makhluk lainnya, manusia selalu mempunyai rasa ingin tahu dari segala
hal dinamika-dinamika fenomena alam sekelilingnya. Manusia selalu
bertanya, Mengapa ? (dengan adanya
gunung), Ada apa ? (jika terjadi gunung meletus atau gempa), Kenapa ?. itulah
rasa ingin tahunya manusia, sehingga manusia merasa bahwa jika manusia di
ciptakan memiliki akal dan nafsu mengapa manusia hanya menuruti hawa nafsu
nya?. Maka dari itu dari kejadian-kejadian fenomena alam sekitar mereka
berfikir dan terjadi yang namanya penelitian-penelitian.
Sementara makhluk lain
hidup dalam memenuhi kebutuhan dan kelangsungan hidupnya hanya mengandalkan
nafsu dan naluri (hewan dan selain malaikat) yang sifatnya tetap/tidak ada
perkembangan dari zaman ke zaman. Tetapi berbeda dengan manusia karena manusia
telah di lebel makhluk ciptaan Allah yang paling sempurna di beri akal dan
nafsu. Manusia bisa berfikir contoh dari kehidupannya saja manusia hidup pada
zaman dahulu (primitive) masih dalam keadaan tidak memakai pakaian secara
sempurna seperti saat ini dan masih menggunakan rumah gua-gua, berubah menjadi
rumah sederhana dan berpakaian rapi di lanjutkan dengan adanya
teknologi-teknologi manusia mengenal dan bisa mengembangkan pikiran dari rumah
sederhana menjadi rumah-rumah mewah dan bangunan pencakar langit, artinya
manusia memiliki rasa ingin tahu yang berubah menjadi daya piker yang dapat
berkembang sepanjang jaman sesuai dengan kebutuhan dan keinginannya yang tidak
pernah puas maka manusia terus berupaya mencari dan menemukan sesuatu yang
dapat memudahkan dan menyenangkan dalam hidupnya.
2.3
Mitos
Mitos juga bisa di
sebut mitologi, yang kadang di artikan mitologi adalah cerita rakyat yang di
anggap benar-benar terjadi yang berhubungan dengan terjadinya tempat, alam
semesta, para dewa, adat istiadat dan konsep dongeng suci. Jadi, mitos adalah
cerita tentang asal-usul alam semesta, manusia atau bangsa yang di ugkapkan
dengan cara-cara ghaib dan mengandung arti yang dalam.
Perkembangan selanjutnya adalah manusia
berusaha memenuhi kebutuhan nonfisik atau kebutuhan alam pikirnya.Rsa ingin
tahu manusia ternyata tidak dapat terpuaskan hanya atas dasar pengamatan maupun
pengalamannya.Untuk itulah, manusia mereka-reka sendiri jawaban aras
keingintahuannya itu.Sebagai contoh:”Apakah pelangi itu?”, karena tak dapat
dijawab, manusia mereka-reka jawaban bahwa pelangi adalah selendang”bidadari”.
Jadi, muncul pengetahuan baru yaitu”bidadari”. Contoh lain, mengapa gunung
meletus?, Karena tak tahu jawabannya, manusia mereka-reka sendiri dengan
jawaban”Yang berkuasa dari gunung itu sedang marah ”.Disinilah muncul pengetahuan
baru yang disebut”yang berkuasa”.Dengan menggunakan jalan pikiran yang sama,
muncullah anggapan adanya “yang berkuasa” didalam hutan lebat, sungai yang
besar,pohon yang besar, matahari, bulan atau adanya raksasa yang menelan bulan
pada saat gerhana rembulan. Pengetahuan baru yang bermunculan dan kepercayaan
itulah yang disebut mitos. Cerita yang disebabkan atas mitos disebut legenda.
Mitos timbul disebabkan antara lain oleh keterbatasan alat indera manusia..
1. ALAT PENGLIHATAN
2.
ALAT PENDENGARAN
3.
ALAT PENCIUM DAN PENGECAP
4. ALAT PERASA
Alat-alat indera tersebut berbeda-beda di
antara manusia. Ada yang tajam penglihatannya, ada pula yang tidak. Ada yang
tajam penciumannya, ada yang lemah. Akibat keterbatasan alat indera kita, maka
mungkin saja timbul salah informasi, salah tafsir atau salah pemikiran. Untuk
meningkatkan ketepatan alat indera tersebut manusia dapat juga orang dilatih
untuk itu, namun tetap sangat terbatas. Usaha-usaha lain adalah penciptaan alat
meskipun alat yang diciptakan ini masih mengalami kesalahan.
2.4 Fase-fase Pengembangan
Ilmu Pengetahuan
Segala sesuatu hal itu
pasti ada fase-fase perkembangannya di mulai dari yang mendasar hingga mencapai
pemesatan. Seperti halnya ilmu pengetahuan, ilmu pengetahuan yang bisa kita
rasakan saat ini begitu pesatnya pengetahuan-pengetahuan keilmuan. Karena ilmu
itu bertahap yang dulunya masih sangat rendah prioritasnya dan sekarang bisa
kita lihat hasil pengembangan itu.
Perlu kita ketahui
bahwa pengembangan ilmu pengetahuan terbagi menjadi 3 yaitu :
1)
Zaman klasik
(filsafat).
2)
Zaman pertengahan.
3)
Zaman modern
(tekhnologi).
1) Zaman klasik
(filsafat)
Perkembangan ilmu zaman
Klasik, dimulai pada masa kerajaan Yunani. Peralihan dari pola pikir
mitosentris yakni kepercayaaan terhadap dewa-dewa menjadi pola pikir
logosentris penggunaaan ilmu dalam menggungkap rahasia alam semesta. Perubahan
pola pikir ini dimulai dengan mempertanyakan apa sebenarnya asal-usul alam
semesta. Oleh sebab itu beberapa ahli yang mengutarakan pendapat ini
digolongkan dalam filsafat alam.
2)
Zaman
pertengahan
Perkembangan ilmu pada
zaman Pertengahan dimulai pada sekitar abad ke 15 atau 16 Masehi. Fase ini
disebut juga masa Reinainsans atau masa Pencerahan, hal ini tidak terlepas dari
upaya melepaskan diri dari otoritas kekuasaan gereja yang membelenggu kebebasan
kebenaran filsafat dan ilmu pada saat itu. Penemuan – penemuan dalam berbagai
bidang ilmu khususnya terkait dengan ilmu pasti.
3)
Zaman modern
(tekhnologi)
Perkembangan ilmu pada
zaman Modern terletak pada rentang abad 17 sampai 19 masehi. Dikatakan dalam
buku filsafat ilmu karya Amsal Bakhtiar perkembangan ilmu pada zaman Modern dan
zaman Pertengahan memiliki perbedaaan tipis. Perkembangan ini merupakan dampak
dari revolusi indusri yang terjadi besar-besaran di berbagai daerah-daerah
Eropa.
2.5 Metode Ilmiah
Pengertian Metode Ilmiah
Metode ilmiah atau proses ilmiah merupakan proses keilmuan untuk memperoleh
pengetahuan secara sistematis berdasarkan bukti fisis. Ilmuwan melakukan
pengamatan serta membentuk hipotesis dalam usahanya untuk menjelaskan fenomena
alam. Prediksi yang dibuat berdasarkan hipotesis tersebut diuji dengan
melakukan eksperimen. Jika suatu hipotesis lolos uji berkali-kali, hipotesis
tersebut dapat menjadi suatu teori ilmiah.
Langkah-langkah
Adapun langkah-langkah dalam melakukan metode ilmiah adalah sebagai berikut
:
A. Menentukan dan Merumuskan Masalah
Langkah pertama dalam
metode ilmiah adalah menentukan masalah yang akan dipecahkan, dan untuk
menemukan masalah kita perlu membuat pertanyaan. Masalah sendiri adalah segala
sesuatu yang harus dipecahkan secara pasti dan benar.
B. Mengumpulkan data dan informasi
Setelah menemukan
masalah apa yang akan dipecahkan, maka langkah selanjutnya adalah mengumpulkan
data dan informasi yang berkaitan dengan masalah yang telah ditentukan
sebelumnya. Kegiatan ini dapat dilakukan dengan cara membaca buku, membaca
laporan hasil penelitian orang lain, atau bisa juga dengan melakukan wawancara
dengan orang yang sudah ahli dalam masalah tersebut.
C. Mengajukan hipotesis
Hipotesis adalah dugaan
atau prediksi sementara terhadap masalah berdasarkan data dan informasi yang
telah diperoleh sebelumnya. Kebenaran dari hipotesis yang diajukan ini belum
pasti, jadi harus dilakukan pengujian dan penelitian lebih lanjut untuk
membuktikan hal tersebut.
D. Melakukan eksperimen
Eksperimen adalah
serangkaian kegiatan yang dilakukan untuk menguji dan membuktikan hipotesis
yang telah disampaikan sebelumnya. Tujuan dari eksperimen adalah untuk
membuktikan hipotesis dengan didukung oleh bukti yang nyata. Dan kadang, untuk
mendapatkan hasil yang pasti, eksperimen bisa dilakukan lebih dari satu kali.
E. Menarik kesimpulan
Kesimpulan adalah hasil
akhir yang diperoleh setelah melewati serangkaian metode-metode ilmiah diatas.
Kesimpulan dibuat berdasarkan hasil dari eksperimen. Kesimpulan bisa sesuai
(menerima) hipotesis, namun bisa juga tidak sesuai (menolak) hipotesis.
Karateristik Metode
Ilmiah
1.
Karya Ilmiah Harus Berdasarkan Fakta (jujur).
Menulis karya ilmiah
harus berdasarkan fakta, bukan hasil imajinasi, mengkhayal atau semacamnya, dan
fakta itu berupa data empiris yang harus dapat diukur dan dianalisis lebih
lanjut.
2.
Karya Ilmiah Harus Sistematis.
Penelitian itu harus di
atur dengan cara yang baik, menggunakan urutan tertentu atau langkah-langkah
tertentu.
3.
Karya ilmiah harus empiris.
Karya ilmiah itu harus
berdasarkan pada bukti, konsekuensi atau hal-hal yang dapat di lihat. Terutama
yang di peroleh dari penemuan, percobaan dan pengamatan yang telah di lakukan.
4.
Karya ilmiah harus logis.
Karya ilmiah itu harus
logis (rasional). Suatu pemikiran yang bisa di pahami atau di cerna oleh akal
fikiran manusia.
5.
Universal.
Karya ilmiah itu harus
bersifat universal. Yang
dimaksud dengan pengertian universal yaitu pengertian atau konsep yang mencakup
semua bagian dengan tidak ada satu pun yang dikecualikan.
2.6 Kenapa Manusia Di Tuntut Untuk Mempelajari Ilmu
Pengetahuan ?
Pertanyaan ini akan membuat kita berfikir lebih
mendalam tentang ayat-ayat allah yang menjelaskan bahwa manusia di beri akal
untuk berikir. Dalam Al-qur’an yang bunyinya “Afalaata’kilun” hingga 52 kali.
Perlu kita ketahui bahwa pola pikir manusia itu menanggapi tentang mempelajari
ilmu pengetahuan lingkup alam di sekitar kita (kekuasaan Allah) belum sadar
akan apa yang ia pelajari, dan untuk apa mempelajari semua itu. Telah di
singgung bahwa manusia itu di beri ilmu hanya satu tetes air yang menetes dari
paruh burung yang minum di lautan. Betapa agungnya kekuasaan Allah, dan ini
manandakan bahwa betapa lemahnya manusia.
Di jelaskan juga dalam ayat-ayat dan hadist di antaranya adalah: ”Perintah untuk membaca atau belajar” (QS. Al-’Alaq:
1-5), ”Manusia beriman dan berilmu kedudukannya lebih tinggi” (QS.
Al-Mujadilah: 11), ”Larangan melakukan sesuatu tanpa dasar ilmu” (QS. Al-Isra:
36), ”Perintah untuk menggunakan akal, pikiran dan pemahaman (QS. Al-Baqarah:
44), ”Perintah agar belajar terus agar ilmunya bertambah” (QS. Thaha: 114).
Adapun dalam As-Sunnah adalah sebagai berikut: ”Mencari ilmu itu wajib bagi
setiap muslim” (HR Ibnu Majah: lihat Sunan Ibn Majah Juz I hal.81), ”Orang yang
menuntut ilmu berarti menuntut rakhmat; menjalankan rukun Islam baginya akan
diberikan pahala bersama para Nabi” (HR Dailami dari Anas RA). Begitulah titik temu kenapa manusia di tuntut
untuk mempelajari ilmu pengetahun, supaya manusia mengetahui bahwa betapa agung
kekuasaan Allah dan betapa lemahnya manusia.
BAB
III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Ilmu alamiah dasar adalah penerapan
pendekatan ilmiah dalam mengkaji suatu masalah. Ini adalah salah satu cara
manusia untuk memperoleh pengetahuan (menjadi tahu tentang sesuatu) dan mau berfikir tentang
dinamika-dinamika alam sekitarnya.
3.2 SARAN
Jagalah
selalu nama almamater dengan cara sopan dalam ucapan dan perbuatan dimanapun dan kapanpun bila kita merasa sebagai manusia ulul albab. Di sini
saya sebagai penulis makalah tentang Ilmu Alamiah Dasar saya sangat
berharap tinjauan dan revisi anda sekaligus kritik dan saran anda apabila tanpa
sengaja saya kurang tepat dalam menulis makalah tentang Ilmu Alamiah Dasar ini.
Semoga dengan adanya
makalah tentang Ilmu Alamiah Dasar ini bisa bermanfaat bagi kita semua, Amiiiin
. . . .
DAFTAR
PUSTAKA
Agus mukti wibowo; (2012) “Rangkuman Mata Kuliah
Ilmu Alamiah Dasar” Ilmu Alamiah Dasar, Malang
KH.Abdul Ghofur; (2009) “Pengajian Jum’at” Al-ilahiyat
Makhluqot, Ponpes Sunan Drajat Lamongan
Hj.Siti Annijat Maimunah; (2011) “Metode Ilmiah”
Bahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi, Malang
http://sophiasciencia.wordpress.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan berkomentar asalkan dengan bahasa yang sopan..ok??