BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Komputer kini telah banyak digunakan oleh masyarakat
umum, baik di perkantoran maupun di perumahan. Karena dianggap dapat memudahkan
suatu perkerjaan. Komputer juga banyak dipakai oleh berbagai profesi, seperti desainer,
pengajar, akuntan, fotografer, dan masih banyak lagi. Karena dianggap komputer
memiliki multi fungsi.
Namun dibalik keserbagunaannya, komputer juga dapat
merusak kesehatan kita, terutama mata. Karena radiasi yang dikeluarkan oleh
monitor atau komputer itulah yang dapat mengganggu kesehatan mata. Seiring
dengan perkembangan teknologi, radiasi komputer pun dapat diminimalis. Dahulu
layar monitor komputer berbentuk seperti balok, sangat besar dan radiasi yang
dihasilkan juga cukup besar. Namun sekarang layar monitor sudah ramping dan
radiasinya pun sudah semakin kecil, atau sering disebut dengan layar LCD.
Lalu bagaimana cara mengurangi bahaya radiasi
komputer? Berdasarkan penelitian tingkat pancaran gelombang elektromagnet
terhadap kesehatan, disarankan agar tidak menempatkan peralatan elektronik
rumah tangga terlalu memusat, terutama TV, komputer dan kulkas yang sebaiknya
tidak dipusatkan dalam satu ruang atau saling berdekatan karena bisa
meningkatkan dosis radiasi dalam jumlah yang berlebihan. Untuk itu posisi
peletakan komputer dalam tata ruang sangat penting. Bagian belakang layar
komputer jangan sampai menghadap orang lain, karena radiasi komputer paling
besar ada di belakang layar, sedangkan didepan layar memiliki tingkat radiasi
paling rendah. Bagi pengguna komputer juga disarankan untuk rajin mencuci muka
dan tangan, berolahraga ringan agar tubuh hangat setelah berjam-jam di depan
komputer.
B. Tujuan
BAB
II
PEMBAHASAN
A. Dampak Komputer Bagi Kesehatan
1. Radiasi
Monitor
Mata adalah organ tubuh yang paling mudah mengalami
penyakit akibat kerja, karena terlalu sering memfokuskan bola mata ke layar
monitor. Tampilan layar monitor yang terlalu terang dengan warna yang panas
seperti warna merah, kuning, ungu, oranye akan lebih mempercepat kelelahan pada
mata.
Selain dari itu, pantulan cahaya (silau)
pada layar monitor yang berasal dari sumber lain seperti jendela, lampu
penerangan dan lain sebagainya, akan menambah beban mata. Pencahayaan ruangan
kerja juga berpengaruh pada beban mata. (1,3)Pemakaian layar monitor yang tidak
ergonomis dapat menyebabkan keluhan pada mata. Berdasarkan hasil penelitian, 77
% para pemakai layar monitor akan mengalami keluhan pada mata, mulai dari rasa
pegal dan nyeri pada mata, mata merah, mata berair, sampai pada iritasi mata
bahkan kemungkinan katarak mata.
Bila operator komputer menggunakan soft lens (lensa
mata), kelelahan mata akan lebih cepat terasa, karena mata yang dalam keadaan
memfokuskan ke layar monitor akan jarang berkedip sehingga bola mata cepat
menjadi kering dan ini menyebabkan timbulnya gesekan antara lensa dan kelopak
mata. Ruang berpendingin (AC) akan lebih memperparah gesekan tersebut, karena
udara ruangan ber AC akan kering sehingga air mata akan ikut menguap. Menurut
hasil penelitian yang penulis lakukan, untuk operator komputer yang bekerja 8
jam per hari terus menerus, ternyata radiasi yang keluar dari komputer
(khususnya sinar-X) sangat rendah yaitu sekitar 0,01739 m Rem per tahun. Harga
tersebut jauh lebih rendah dari pada radiasi yang berasal dari sinar kosmis dan
dari radiasi bumi (terresterial radiation) yang berkisar 145 m Rem per tahun.
Sedangkan laju dosis radiasi yang diizinkan untuk masyarakat umum adalah 500 m
Rem per tahun
Akhir-akhir ini banyak dijual kaca filter untuk layar monitor yang dipromosikan sebagai filter radiasi yang keluar dari komputer.kaca filter yang dijual di pasaran lebih sesuai sebagai filter kesilauan (glare) dari cahaya layar komputer, bukan sebagai filter radiasi.Beberapa gejala pada mata akibat menggunaan komputer telah banyak dilaporkan dimana bagian dari perangkat komputer yang berpengaruh terhadap mata operator adalah monitor komputer atau lebih terkenal dengan sebutan Visual Display Terminal (VDT). Gejala yang dapat terjadi pada mata adalah asthenopia, yaitu pupil mata menjadi lambat bereaksi terhadap cahaya, karena terlalu lama terkena cahaya yang berlebihan (dapat mencapai 75 %–90 % menurut laporan WHO).Disamping astenopia, akibat kerja mata yang berlebihan di depan komputer juga berpotensi mempengaruhi produktivitas hormon melatonin dalam tubuh. Hormon ini mulai diproduksi oleh tubuh ketika Matahari mulai tenggelam. Produksi hormon melatonin bertambah pada malam hari, terutama pada suasana hening dan gelap sehingga menyebabkan orang mudah tertidur.
Akhir-akhir ini banyak dijual kaca filter untuk layar monitor yang dipromosikan sebagai filter radiasi yang keluar dari komputer.kaca filter yang dijual di pasaran lebih sesuai sebagai filter kesilauan (glare) dari cahaya layar komputer, bukan sebagai filter radiasi.Beberapa gejala pada mata akibat menggunaan komputer telah banyak dilaporkan dimana bagian dari perangkat komputer yang berpengaruh terhadap mata operator adalah monitor komputer atau lebih terkenal dengan sebutan Visual Display Terminal (VDT). Gejala yang dapat terjadi pada mata adalah asthenopia, yaitu pupil mata menjadi lambat bereaksi terhadap cahaya, karena terlalu lama terkena cahaya yang berlebihan (dapat mencapai 75 %–90 % menurut laporan WHO).Disamping astenopia, akibat kerja mata yang berlebihan di depan komputer juga berpotensi mempengaruhi produktivitas hormon melatonin dalam tubuh. Hormon ini mulai diproduksi oleh tubuh ketika Matahari mulai tenggelam. Produksi hormon melatonin bertambah pada malam hari, terutama pada suasana hening dan gelap sehingga menyebabkan orang mudah tertidur.
Namun, produksi hormon ini berkurang oleh adanya
rangsangan dari luar, misalnya cahaya serta medan elektromagnet. Cahaya maupun
pajanan medan elektromagnet dengan intensitas tinggi dan dalam waktu yang lama
dapat menurunkan produksi hormon melatonin dan berpotensi menimbulkan berbagai
keluhan, termasuk sakit kepala, pusing, dan keletihan, serta insomnia (susah
tidur).
2. Terganggunya Syaraf
Printer yang menggunakan sistim buble jet
kebisingannya relatif lebihrendah bila dibandingkan dengan printer sistim dot
matrix. Saat ini printer yang paling rendah kebisingannya adalah sistim laser
printer. Kebisingan yang tinggi dapat mempengaruhi syaraf manusia dan hal ini
dapat berakibat pada kelelahan maupun rasa nyeri. Adapun batas kebisingan yang
diizinkan untuk bekerja selama kurang dari 8 jam per hari adalah 80 dB.
Sedangkan ruang kerja yang ideal adalah dengan kebisingan sekitar 40 - 50 dB.
Apabila di dalam ruang kerja terdapat mesin pendingin (AC), maka kebisingan
akan bertambah selain dari suara printer.
3. Repetitive Strain Injury (RSI)
RSI merupakan sebuah terminologi yang mengacu pada
beberapa variasi keluhan kerangka otot (musculoskeletal). Ini menyangkut
keluhan yang dikenal dengan sakit urat otot. RSI meliputi gangguan lengan atas
berkaitan dengan kerja (Work-Related Upper Limb Disorders) dan luka penggunaan
berlebihan yang berhubungan dengan kerja (Occupational Overuse Injuries).
Keluhan ini terutama diderita oleh para pekerja
dengan posisi duduk yang statis saat menggunakan komputer atau menggunakan
gerakan tangan yang berulang (repetitive) setiap hari, beban kerja yang statis
(seperti menggenggam mouse), membiarkan lengan membengkok, dan sejenisnya dalam
waktu yang cukup lama. Ini akan bertambah buruk jika tempat kerja tidak
didesain secara ergonomis, misalnya posisi keyboard dan layar monitor yang
terlalu tinggi atau terlampau rendah, kursi tidak menopang badan untuk duduk
tegak, dan sebagainya.
Hal ini akan semakin parah bila ditambah lingkungan
kerja yang kurang bergerak, kurang istirahat, mengandung stress tinggi dengan
deadline dan laporan rutin serta lainnya. Apalagi jika Anda perokok, menderita
kegemukan (obesitas), lemah otot, memiliki tangan yang terasa dingin serta
kurang berolah raga.
Gejala awal RSI dapat muncul pada berbagai tempat
dari pangkal lengan hingga ke ujung tangan. Gejala yang menjadi tanda
peringatan menyangkut:
• Kesulitan
membuka dan menutup tangan
• Otot tangan
terasa kaku (misalnya hingga kesulitan mengancing baju)
• Kesulitan
menggunakan tangan (untuk membalik halaman buku, memutar tombol, memegang mug)
• Bangun
dengan rasa sakit di pergelangan tangan atau mati rasa di tangan, terutama di
awal pagi hari
• Tangan
terasa dingin
• Tangan gemetar
(tremor)
• Tangan
terasa canggung, bergetar atau bahkan mati rasa.
Anda telah mengetahui dampak negatif yang
diakibatkan oleh pemakaian komputer. Yang menjadi pertanyaan sekarang adalah ”
Bagaimana mengatasi hal itu, terutama masalah yang berhubungan dengan
kesehatan?’ Ada beberapa cara yang bisa ditempuh untuk mencegah terjadinya efek
yang tidak baik bagi kesehatan sewaktu menggunakan komputer.
Pertama, pemakai komputer harus mengatur postur
tubuh dan mengetahui cara mengetik yang benar, mengatur perlengkapan, seperti
kursi, dengan tepat dan memiliki kebiasaan kerja yang baik.
Kedua, pemakaian bisa menggunakan perangkat khusus
seperti keyboard yang bersifat ergonomis dan tatakan untuk pergelangan tangan.
Ketiga, pemakaian menggunakan gabungan cara pertama dan kedua. Namun, perlu
diketahui, cara pertama lebih murah daripada cara kedua, mengingat harga
perangkat yang bersifat ergonomis relatif mahal.
Ergonomi adalah bidan studi yang berhubungan dengan
interaksi manusia dengan peralaatan. SIfat ergonomis adalah sifat yang membuat
kondisi kerja maupun peralatan lebih nyaman.
Berikut ini dijelaskan sejumlah panduan tentang cara
yang baik dalam beriteraksi dengan perangkat keras.
·
Jangka menggunakan komputer
Dianjurkan
untuk beristirahat setiap 1 jam sekali dalam 5 atau 10 menit dengan cara
beranjak dari tempat duduk.
·
Penggunaan monitor
ujung
monitor teratas sejajar atau sedikit lebih rendah dengan ketinggian mata. Untuk
mengurangi pancaran sinar dari layar CRT, digunakan filter layar.
·
Posisi Kursi
Punggung kursi
sedikit mirign kedepan.
· Meja
Kerja
Meja
kerja harus dapat menampung monitor, keyboard, mouse, serta memungkinkan posisi
tangan yang santai bagi pemakai.
·
Sumber cahaya
Sumber cahaya
sebaiknya berasal dari belakang kepala
·
Posisi keyboard
Sedikit di
bawah siku
·
Penjepit Kertas
Bila
aktivitas mengetik sering dibarengi aktifitas membaca kerjas, sebaiknya
pergunakan penjepit kertas yang dipasang di sebelah monitor dengan tujuan
memungkinkan mata memandang sejajar antara monitor dengna posisi kertas.
·
Posisi Tangan
Posisi
tangan dan lengan tangan diusahakan lurus ketika melakukan pengetikan. Usaha
pergelangan tangan tidak manumpu pada benda apa pun.
·
Posisi kepala
Kepala
tegak dengan punggung dan berjarak sekitar 45 cm sampai 75 cm dari layar
monitor.
·
Posisi kaki
Kaki menapak
pada lantai atau pada sandaran kaki
·
Posisi pergelangan tangan
Menggantung
bebas. Tidak menempel pada alas meja.
Berikut adalah
beberapa kiat untuk menghindari ketengangan mata.
1. Olahraga
mata sebelum menggunakan komputer.
2. Gunakan
pencahayaan yang bagus.
3. Sering
beristirahat.
4. Berkedip
lebih sering dari biasanya.
5. Setiap
10-15 menit usahakan memandang kejauhan sekitar 5 – 10 detik.
6. Sesuaikan
kecerahan layar monitor dengna lingkungan kerja. Jangan terlalu buram, tetapi
juga jangan terlalu terang.
BAB
III
PENUTUP
Kesimpulan
Tenyata
tak selamanya kemajuan dunia komputer berdampak positif bagi manusia. Salah
satu hal yang paling mudah diamati adalah dampak komputer bagi kesehatan
individu pemakainya. Dan dari semua keluhan kesehatan yang pernah ada,
kebanyakan keluhan datang dari para pengguna laptop. Laptop atau notebook
sebagai sarana mobile-computing memang dirancang seefesien mungkin untuk dapat
dengan mudah dibawa ke manapun. Namun efesiensi yang didapat dari penggunaan
laptop ini rupanya harus dibayar mahal dengan mengorbankan faktor ergonomic
yang sangat berperan dalam menjamin kenyamanan dan kesehatan sang pemakai.
Secara
luas, memang dikenal beberapa gangguan kesehatan yang diakibatkan oleh
pemakaian komputer, antara lain Repetitive Stress/Strain Injury (RSI),
Kelelahan Mata dan Sakit Kepala, Sakit Punggung dan Leher, dan Medan
Elektromagnetik. Lebih lanjut mengenai Repetitive Stress/Strain Injury (RSI)
sendiri adalah sakit pada pergelangan tangan, lengan, tangan dan leher karena
otot-ototnya harus bekerja cepat dan berulang. Hal ini dapat menjadi semakin
parah jika sang pemakai komputer tidak memperhatikan faktor ergonomic pemakaian
komputer dalam jangka waktu lama. Faktor ergonomic sendiri sangat perlu
diperhatikan untuk memperoleh kenyamanan dan posisi ideal yang sehat bagi tubuh
selama pemakaian komputer.
Yang
kedua adalah kelelahan mata dan sakit kepala. Sebenarnya ini merupakan keluhan
yang paling banyak dikeluhkan para pemakai komputer, Computer Vision Sindrome
(CVS) sendiri merupakan kelelahan mata yang dapat mengakibatkan sakit kepala,
penglihatan seolah ganda, penglihatan silau terhadap cahaya di waktu malam, dan
berbagai masalah penglihatan lainnya.
Untuk
masalah medan elektromantik (EMF), sebenarnya telah marak dibicarakan dalam
beberapa tahun terakhir ini. Banyak pihak yang mengkhawatirkan dampak medan
magnetic yang terdapat pada berbagai jenis peralatan elektronik, termasuk
komputer, terhadap para pemakainya. Mulai dari ketakutan akan gangguan
kelahiran yang menyebabkan bayi lahir cacat hingga gangguan yang menyebabkan
kanker, pernah menjadi isu seputar dampak medan magnetic. Akan tetapi hingga
saat ini belum ada yang tahu pasti mengenai kebenaran dugaan tersebut. Namun
begitu, di negara-negara maju seperti Inggris, pemerintahnya telah menganjurkan
agar anak-anak di bawah umur mengurangi pemakaian barang-barang yang bermedan
elektronik, termasuk komputer bagi anak. Menanggapi kekhawatiran tersebut,
Federal Communication Commission (FCC) sebenarnya telah membuat pengukuran
khusus yang disebut Specifik Absorption Rate (SAR). SAR sendiri berfungsi untuk
menyediakan data tingkat radiasi dari tiap type ponsel yang ada.(dna)
DAFTAR
PUSTAKA
terimakasih buat makalahnya... bermanfaat sekali..
BalasHapus