Rabu, 23 Januari 2013

Makalah Bahaya Komputer



BAB I
PENDAHULUAN


A. Latar Belakang
Komputer kini telah banyak digunakan oleh masyarakat umum, baik di perkantoran maupun di perumahan. Karena dianggap dapat memudahkan suatu perkerjaan. Komputer juga banyak dipakai oleh berbagai profesi, seperti desainer, pengajar, akuntan, fotografer, dan masih banyak lagi. Karena dianggap komputer memiliki multi fungsi.
Namun dibalik keserbagunaannya, komputer juga dapat merusak kesehatan kita, terutama mata. Karena radiasi yang dikeluarkan oleh monitor atau komputer itulah yang dapat mengganggu kesehatan mata. Seiring dengan perkembangan teknologi, radiasi komputer pun dapat diminimalis. Dahulu layar monitor komputer berbentuk seperti balok, sangat besar dan radiasi yang dihasilkan juga cukup besar. Namun sekarang layar monitor sudah ramping dan radiasinya pun sudah semakin kecil, atau sering disebut dengan layar LCD.
Lalu bagaimana cara mengurangi bahaya radiasi komputer? Berdasarkan penelitian tingkat pancaran gelombang elektromagnet terhadap kesehatan, disarankan agar tidak menempatkan peralatan elektronik rumah tangga terlalu memusat, terutama TV, komputer dan kulkas yang sebaiknya tidak dipusatkan dalam satu ruang atau saling berdekatan karena bisa meningkatkan dosis radiasi dalam jumlah yang berlebihan. Untuk itu posisi peletakan komputer dalam tata ruang sangat penting. Bagian belakang layar komputer jangan sampai menghadap orang lain, karena radiasi komputer paling besar ada di belakang layar, sedangkan didepan layar memiliki tingkat radiasi paling rendah. Bagi pengguna komputer juga disarankan untuk rajin mencuci muka dan tangan, berolahraga ringan agar tubuh hangat setelah berjam-jam di depan komputer.

B. Tujuan
Agar dapat mengetahui bahaya dan efek buruk komputer bagi kesehatan.




                     

BAB II
PEMBAHASAN


A. Dampak Komputer Bagi Kesehatan
1. Radiasi Monitor
Mata adalah organ tubuh yang paling mudah mengalami penyakit akibat kerja, karena terlalu sering memfokuskan bola mata ke layar monitor. Tampilan layar monitor yang terlalu terang dengan warna yang panas seperti warna merah, kuning, ungu, oranye akan lebih mempercepat kelelahan pada mata.
Selain dari itu, pantulan cahaya (silau) pada layar monitor yang berasal dari sumber lain seperti jendela, lampu penerangan dan lain sebagainya, akan menambah beban mata. Pencahayaan ruangan kerja juga berpengaruh pada beban mata. (1,3)Pemakaian layar monitor yang tidak ergonomis dapat menyebabkan keluhan pada mata. Berdasarkan hasil penelitian, 77 % para pemakai layar monitor akan mengalami keluhan pada mata, mulai dari rasa pegal dan nyeri pada mata, mata merah, mata berair, sampai pada iritasi mata bahkan kemungkinan katarak mata.
Bila operator komputer menggunakan soft lens (lensa mata), kelelahan mata akan lebih cepat terasa, karena mata yang dalam keadaan memfokuskan ke layar monitor akan jarang berkedip sehingga bola mata cepat menjadi kering dan ini menyebabkan timbulnya gesekan antara lensa dan kelopak mata. Ruang berpendingin (AC) akan lebih memperparah gesekan tersebut, karena udara ruangan ber AC akan kering sehingga air mata akan ikut menguap. Menurut hasil penelitian yang penulis lakukan, untuk operator komputer yang bekerja 8 jam per hari terus menerus, ternyata radiasi yang keluar dari komputer (khususnya sinar-X) sangat rendah yaitu sekitar 0,01739 m Rem per tahun. Harga tersebut jauh lebih rendah dari pada radiasi yang berasal dari sinar kosmis dan dari radiasi bumi (terresterial radiation) yang berkisar 145 m Rem per tahun. Sedangkan laju dosis radiasi yang diizinkan untuk masyarakat umum adalah 500 m Rem per tahun
Akhir-akhir ini banyak dijual kaca filter untuk layar monitor yang dipromosikan sebagai filter radiasi yang keluar dari komputer.kaca filter yang dijual di pasaran lebih sesuai sebagai filter kesilauan (glare) dari cahaya layar komputer, bukan sebagai filter radiasi.Beberapa gejala pada mata akibat menggunaan komputer telah banyak dilaporkan dimana bagian dari perangkat komputer yang berpengaruh terhadap mata operator adalah monitor komputer atau lebih terkenal dengan sebutan Visual Display Terminal (VDT). Gejala yang dapat terjadi pada mata adalah asthenopia, yaitu pupil mata menjadi lambat bereaksi terhadap cahaya, karena terlalu lama terkena cahaya yang berlebihan (dapat mencapai 75 %–90 % menurut laporan WHO).Disamping astenopia, akibat kerja mata yang berlebihan di depan komputer juga berpotensi mempengaruhi produktivitas hormon melatonin dalam tubuh. Hormon ini mulai diproduksi oleh tubuh ketika Matahari mulai tenggelam. Produksi hormon melatonin bertambah pada malam hari, terutama pada suasana hening dan gelap sehingga menyebabkan orang mudah tertidur.
Namun, produksi hormon ini berkurang oleh adanya rangsangan dari luar, misalnya cahaya serta medan elektromagnet. Cahaya maupun pajanan medan elektromagnet dengan intensitas tinggi dan dalam waktu yang lama dapat menurunkan produksi hormon melatonin dan berpotensi menimbulkan berbagai keluhan, termasuk sakit kepala, pusing, dan keletihan, serta insomnia (susah tidur).

2. Terganggunya Syaraf
Printer yang menggunakan sistim buble jet kebisingannya relatif lebihrendah bila dibandingkan dengan printer sistim dot matrix. Saat ini printer yang paling rendah kebisingannya adalah sistim laser printer. Kebisingan yang tinggi dapat mempengaruhi syaraf manusia dan hal ini dapat berakibat pada kelelahan maupun rasa nyeri. Adapun batas kebisingan yang diizinkan untuk bekerja selama kurang dari 8 jam per hari adalah 80 dB. Sedangkan ruang kerja yang ideal adalah dengan kebisingan sekitar 40 - 50 dB. Apabila di dalam ruang kerja terdapat mesin pendingin (AC), maka kebisingan akan bertambah selain dari suara printer.
3. Repetitive Strain Injury (RSI)
RSI merupakan sebuah terminologi yang mengacu pada beberapa variasi keluhan kerangka otot (musculoskeletal). Ini menyangkut keluhan yang dikenal dengan sakit urat otot. RSI meliputi gangguan lengan atas berkaitan dengan kerja (Work-Related Upper Limb Disorders) dan luka penggunaan berlebihan yang berhubungan dengan kerja (Occupational Overuse Injuries).
Keluhan ini terutama diderita oleh para pekerja dengan posisi duduk yang statis saat menggunakan komputer atau menggunakan gerakan tangan yang berulang (repetitive) setiap hari, beban kerja yang statis (seperti menggenggam mouse), membiarkan lengan membengkok, dan sejenisnya dalam waktu yang cukup lama. Ini akan bertambah buruk jika tempat kerja tidak didesain secara ergonomis, misalnya posisi keyboard dan layar monitor yang terlalu tinggi atau terlampau rendah, kursi tidak menopang badan untuk duduk tegak, dan sebagainya.
Hal ini akan semakin parah bila ditambah lingkungan kerja yang kurang bergerak, kurang istirahat, mengandung stress tinggi dengan deadline dan laporan rutin serta lainnya. Apalagi jika Anda perokok, menderita kegemukan (obesitas), lemah otot, memiliki tangan yang terasa dingin serta kurang berolah raga.
Gejala awal RSI dapat muncul pada berbagai tempat dari pangkal lengan hingga ke ujung tangan. Gejala yang menjadi tanda peringatan menyangkut:
  Kesulitan membuka dan menutup tangan
  Otot tangan terasa kaku (misalnya hingga kesulitan mengancing baju)
  Kesulitan menggunakan tangan (untuk membalik halaman buku, memutar tombol, memegang mug)
  Bangun dengan rasa sakit di pergelangan tangan atau mati rasa di tangan, terutama di awal pagi hari
  Tangan terasa dingin
  Tangan gemetar (tremor)
  Tangan terasa canggung, bergetar atau bahkan mati rasa.

Anda telah mengetahui dampak negatif yang diakibatkan oleh pemakaian komputer. Yang menjadi pertanyaan sekarang adalah ” Bagaimana mengatasi hal itu, terutama masalah yang berhubungan dengan kesehatan?’ Ada beberapa cara yang bisa ditempuh untuk mencegah terjadinya efek yang tidak baik bagi kesehatan sewaktu menggunakan komputer.
Pertama, pemakai komputer harus mengatur postur tubuh dan mengetahui cara mengetik yang benar, mengatur perlengkapan, seperti kursi, dengan tepat dan memiliki kebiasaan kerja yang baik.
Kedua, pemakaian bisa menggunakan perangkat khusus seperti keyboard yang bersifat ergonomis dan tatakan untuk pergelangan tangan. Ketiga, pemakaian menggunakan gabungan cara pertama dan kedua. Namun, perlu diketahui, cara pertama lebih murah daripada cara kedua, mengingat harga perangkat yang bersifat ergonomis relatif mahal.
Ergonomi adalah bidan studi yang berhubungan dengan interaksi manusia dengan peralaatan. SIfat ergonomis adalah sifat yang membuat kondisi kerja maupun peralatan lebih nyaman.
Berikut ini dijelaskan sejumlah panduan tentang cara yang baik dalam beriteraksi dengan perangkat keras.
·      Jangka menggunakan komputer
Dianjurkan untuk beristirahat setiap 1 jam sekali dalam 5 atau 10 menit dengan cara beranjak dari tempat duduk.
·      Penggunaan monitor
ujung monitor teratas sejajar atau sedikit lebih rendah dengan ketinggian mata. Untuk mengurangi pancaran sinar dari layar CRT, digunakan filter layar.
·      Posisi Kursi
Punggung kursi sedikit mirign kedepan.


·      Meja Kerja
Meja kerja harus dapat menampung monitor, keyboard, mouse, serta memungkinkan posisi tangan yang santai bagi pemakai.
·      Sumber cahaya
Sumber cahaya sebaiknya berasal dari belakang kepala
·      Posisi keyboard
Sedikit di bawah siku
·      Penjepit Kertas
Bila aktivitas mengetik sering dibarengi aktifitas membaca kerjas, sebaiknya pergunakan penjepit kertas yang dipasang di sebelah monitor dengan tujuan memungkinkan mata memandang sejajar antara monitor dengna posisi kertas.
·      Posisi Tangan
Posisi tangan dan lengan tangan diusahakan lurus ketika melakukan pengetikan. Usaha pergelangan tangan tidak manumpu pada benda apa pun.
·      Posisi kepala
Kepala tegak dengan punggung dan berjarak sekitar 45 cm sampai 75 cm dari layar monitor.
·      Posisi kaki
Kaki menapak pada lantai atau pada sandaran kaki
·      Posisi pergelangan tangan
Menggantung bebas. Tidak menempel pada alas meja.

Berikut adalah beberapa kiat untuk menghindari ketengangan mata.
1. Olahraga mata sebelum menggunakan komputer.
2. Gunakan pencahayaan yang bagus.
3. Sering beristirahat.
4. Berkedip lebih sering dari biasanya.
5. Setiap 10-15 menit usahakan memandang kejauhan sekitar 5 – 10 detik.
6. Sesuaikan kecerahan layar monitor dengna lingkungan kerja. Jangan terlalu buram, tetapi juga jangan terlalu terang.





BAB III
PENUTUP

Kesimpulan
Tenyata tak selamanya kemajuan dunia komputer berdampak positif bagi manusia. Salah satu hal yang paling mudah diamati adalah dampak komputer bagi kesehatan individu pemakainya. Dan dari semua keluhan kesehatan yang pernah ada, kebanyakan keluhan datang dari para pengguna laptop. Laptop atau notebook sebagai sarana mobile-computing memang dirancang seefesien mungkin untuk dapat dengan mudah dibawa ke manapun. Namun efesiensi yang didapat dari penggunaan laptop ini rupanya harus dibayar mahal dengan mengorbankan faktor ergonomic yang sangat berperan dalam menjamin kenyamanan dan kesehatan sang pemakai.
Secara luas, memang dikenal beberapa gangguan kesehatan yang diakibatkan oleh pemakaian komputer, antara lain Repetitive Stress/Strain Injury (RSI), Kelelahan Mata dan Sakit Kepala, Sakit Punggung dan Leher, dan Medan Elektromagnetik. Lebih lanjut mengenai Repetitive Stress/Strain Injury (RSI) sendiri adalah sakit pada pergelangan tangan, lengan, tangan dan leher karena otot-ototnya harus bekerja cepat dan berulang. Hal ini dapat menjadi semakin parah jika sang pemakai komputer tidak memperhatikan faktor ergonomic pemakaian komputer dalam jangka waktu lama. Faktor ergonomic sendiri sangat perlu diperhatikan untuk memperoleh kenyamanan dan posisi ideal yang sehat bagi tubuh selama pemakaian komputer.
Yang kedua adalah kelelahan mata dan sakit kepala. Sebenarnya ini merupakan keluhan yang paling banyak dikeluhkan para pemakai komputer, Computer Vision Sindrome (CVS) sendiri merupakan kelelahan mata yang dapat mengakibatkan sakit kepala, penglihatan seolah ganda, penglihatan silau terhadap cahaya di waktu malam, dan berbagai masalah penglihatan lainnya.
Untuk masalah medan elektromantik (EMF), sebenarnya telah marak dibicarakan dalam beberapa tahun terakhir ini. Banyak pihak yang mengkhawatirkan dampak medan magnetic yang terdapat pada berbagai jenis peralatan elektronik, termasuk komputer, terhadap para pemakainya. Mulai dari ketakutan akan gangguan kelahiran yang menyebabkan bayi lahir cacat hingga gangguan yang menyebabkan kanker, pernah menjadi isu seputar dampak medan magnetic. Akan tetapi hingga saat ini belum ada yang tahu pasti mengenai kebenaran dugaan tersebut. Namun begitu, di negara-negara maju seperti Inggris, pemerintahnya telah menganjurkan agar anak-anak di bawah umur mengurangi pemakaian barang-barang yang bermedan elektronik, termasuk komputer bagi anak. Menanggapi kekhawatiran tersebut, Federal Communication Commission (FCC) sebenarnya telah membuat pengukuran khusus yang disebut Specifik Absorption Rate (SAR). SAR sendiri berfungsi untuk menyediakan data tingkat radiasi dari tiap type ponsel yang ada.(dna)



 



DAFTAR PUSTAKA


http://freeinfo-gratisanfree.blogspot.com/2012/03/komputer-dan-bahayanya.html

1 komentar:

Silahkan berkomentar asalkan dengan bahasa yang sopan..ok??